KELASSAHABAT : MENGASAH PRIBADI YANG UNGGUL DENGAN TATA KRAMA, SANTUN & MALU Materi Kelas IX Semester Genap Bersama : Heny Mufidah, S.Pd.I (Guru

Mari kita lihat lingkungan sekitar, banyak orang berprilaku buruk dalam kehidupannya. Mereka melakukan dosa dan maksiat tanpa rasa malu. Lalu, apakah mereka akan hidup bahagia ? Jawabannya tentu tidak, sebaliknya mereka akan merasa resah. Kebahagiaan dan ketentraman akan mudah diraih dengan berakhlak mulia seperti jujur, santun, dan malu berarti telah mengasah diri sebagai pribadi yang unggul. kita harus berprilaku mulia di berbagai lingkungan. Lingkungan Tolong Menolong Jujur Seseorang disebut jujur apabila berkata apa adanya dan sesuai kenyataan. kejujuran sangat diperlukan dalam kehidupan. jika kecurangan dan dusta merajalela maka akan terjadi kehancuran dan malapetaka. Bayangkan jika penduduk suatu negeri dihuni oleh mayoritas pendusta dan pembohong. Mereka saling memfitnah, menjatuhkan, dan mencurangi satu sama lain. Akhirnya mereka saling curiga dan terjadi krisis kepercayaan. Idealnya, sikap jujur harus dilatih dan dibiasakan sejak usia dini, sebab pada usia dini seorang anak akan sangat mudah dididik dan karena itu kita harus bersikap jujur mulai sekarang, perhatikanlah QS. Ali Imran/377 berikut ini Ayat di atas menjelaskan bahwa orang-orang yang ingkar janji akan terkena pedihnya azab dar Allah. Swt Kisah Teladan Mengenai Jujur Khalifah Umar Dan Gadis Jujur Source Khalifah Umar bin Khattab sering melakukan ronda malam sendirian. Sepanjang malam ia memeriksa keadaan rakyatnya langsung dari dekat. Ketika melewati sebuah gubuk, Khalifah Umar merasa curiga melihat lampu yang masih menyala. Di dalamnya terdengar suara orang berbisik-bisik. Khalifah Umar menghentikan langkahnya. Ia penasaran ingin tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Dari balik bilik Kalifah umar mengintipnya. Tampaklah seorang ibu dan anak perempuannya sedang sibuk mewadahi susu. "Bu, kita hanya mendapat beberapa kaleng hari ini," kata anak perempuan itu. "Mungkin karena musim kemarau, air susu kambing kita jadi sedikit." "Benar anakku," kata ibunya. "Tapi jika padang rumput mulai menghijau lagi pasti kambing-kambing kita akan gemuk. Kita bisa memerah susu sangat banyak," harap anaknya. "Hmmm....., sejak ayahmu meninggal penghasilan kita sangat menurun. Bahkan dari hari ke hari rasanya semakin berat saja. Aku khawatir kita akan kelaparan," kata ibunya. Anak perempuan itu terdiam. Tangannya sibuk membereskan kaleng-kaleng yang sudah terisi susu. "Nak," bisik ibunya seraya mendekat. "Kita campur saja susu itu dengan air. Supaya penghasilan kita cepat bertambah." Anak perempuan itu tercengang. Ditatapnya wajah ibu yang keriput. Ah, wajah itu begitu lelah dan letih menghadapi tekanan hidup yang amat berat. Ada rasa sayang yang begitu besar di hatinya. Namun, ia segera menolak keinginan ibunya. "Tidak, bu!" katanya cepat. "Khalifah melarang keras semua penjual susu mencampur susu dengan air." Ia teringat sanksi yang akan dijatuhkan kepada siapa saja yang berbuat curang kepada pembeli. "Ah! Kenapa kau dengarkan Khalifah itu? Setiap hari kita selalu miskin dan tidak akan berubah kalau tidak melakukan sesuatu," gerutu ibunya kesal. "Ibu, hanya karena kita ingin mendapat keuntungan yang besar, lalu kita berlaku curang pada pembeli?" "Tapi, tidak akan ada yang tahu kita mencampur susu dengan air! Tengah malam begini tak ada yang berani keluar. Khalifah Umar pun tidak akan tahu perbuatan kita," kata ibunya tetap memaksa. "Ayolah, Nak, mumpung tengah malam. Tak ada yang melihat kita!" "Bu, meskipun tidak ada seorang pun yang melihat dan mengetahui kita mencampur susu dengan air, tapi Allah tetap melihat. Allah pasti mengetahui segala perbuatan kita serapi apa pun kita menyembunyikannya, "tegas anak itu. Ibunya hanya menarik nafas panjang. Sungguh kecewa hatinya mendengar anaknya tak mau menuruti suruhannya. Namun, jauh di lubuk hatinya ia begitu kagum akan kejujuran anaknya. "Aku tidak mau melakukan ketidak jujuran pada waktu ramai maupun sunyi. Aku yakin Allah tetap selalu mengawasi apa yang kita lakukan setiap saat,"kata anak itu. Tanpa berkata apa-apa, ibunya pergi ke kamar. Sedangkan anak perempuannya menyelesaikan pekerjaannya hingga beres. Di luar bilik, Khalifah Umar tersenyum kagum akan kejujuran anak perempuan itu. " Sudah sepantasnya ia mendapatkan hadiah!" gumam khalifah Umar. Khalifah Umar beranjak meniggalkan gubuk ia cepat-cepat pulang ke rumahnya. Keesokan paginya, khalifah Umar memanggil putranya, Ashim bin Umar. Di ceritakannya tentang gadis jujur penjual susu itu. " Anakku, menikahlah dengan gadis itu. Ayah menyukai kejujurannya, " kata khalifah Umar. " Di zaman sekarang, jarang sekali kita jumpai gadis jujur seperti dia. Ia bukan takut pada manusia. Tapi takut pada Allah yang Maha Melihat." Ashim bin Umar menyetujuinya. Beberapa hari kemudian Ashim melamar gadis itu. Betapa terkejut ibu dan anak perempuan itu dengan kedatangan putra khalifah. Mereka mengkhawatirkan akan di tangkap karena suatu kesalahan. " Tuan, saya dan anak saya tidak pernah melakukan kecurangan dalam menjual susu. Tuan jangan tangkap kami....," sahut ibu tua ketakutan. Putra khalifah hanya tersenyum. Lalu mengutarakan maksud kedatangannya hendak menyunting anak gadisnya. "Bagaimana mungkin? Tuan adalah seorang putra khalifah , tidak selayaknya menikahi gadis miskin seperti anakku?" tanya seorang ibu dengan perasaan ragu. " Khalifah adalah orang yang tidak membedakan manusia. Sebab, hanya ketawakalanlah yang meninggikan derajad seseorang disisi Allah," kata Ashim sambil tersenyum. " Ya. Aku lihat anakmu sangat jujur," kata Khalifah Umar. Anak gadis itu saling berpandangan dengan ibunya. Bagaimana khalifah tahu? Bukankah selama ini ia belum pernah mengenal mereka. " Setiap malam aku suka berkeliling memeriksa rakyatku. Malam itu aku mendengar pembicaraan kalian...," jelas khalifah Umar. Ibu itu bahagia sekali. Khalifah Umar ternyata sangat bijaksana. Menilai seseorang bukan dari kekayaan tapi dari kejujurannya. Sesudah Ashim menikah dengan gadis itu, kehidupan mereka sangat bahagia. Keduanya membahagiakan orangtuanya dengan penuh kasih sayang. Beberapa tahun kemudian mereka dikaruniai anak dan cucu yang kelak akan menjadi orang besar dan memimpin bangsa arab. Santun Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah lembut , tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal yaitu santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Allah Swt menyukai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadis berikut. Hadits ibnumajah 4178 حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ الْهَرَوِيُّ حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ الْفَضْلِ الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا قُرَّةُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا أَبُو جَمْرَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْأَشَجِّ الْعَصَرِيِّ إِنَّ فِيكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللَّهُ الْحِلْمَ وَالْحَيَاءَ Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yg dicintai oleh Allah; sifat santun & malu. [HR. ibnumajah No. 4178]. Source Sopan santun menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup sehari-hari. Kita akan dihargai dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun. Sebaliknya, jika berprilaku tidak sopan, maka orang lain tidak akan menghargai dang menghormati kita. Pergaulan sesama pelajar di sekolah akan harmonis dan indah jika dihiasi sikap santun. Misalnya menyapa teman dengan ucapan “ assalamu’alaikum” sambil tersenyum, menghormati kakak kelas, dan menyayangi adik kelas dengan cara peduli kepada Swt. Memerintahkan aar bertutur kata yang baik kepada sesama manusia, sebagaiman firman Allah Swt. QS. Al-Baqarah/283 وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ Artinya Dan ingatlah, ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil yaitu Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. Melalui ayat tersebut memerintahkan kepada kita untuk bertutur kata yanng baik kepada manusia. Teman, kerabat, keluarga, Bapak/Ibu guru, dan orang tua wajib diperlakukan dengan baik. Melalui video kita jugadapat mengetahu mengenai apa itu santun berikut adalah video “Sejauh Mana Kamu Tahu Tentang Sopan Santun ? “ Banyak manfaat yang bisa dperoleh dari sikap sopan santun, di antaranya a. Mudah diterima oleh lain. Sikap santun akan menjadikan orang disenangi orang lain. b. Menunjang kesuksesan. Banyak pengusaha sukses ditunjang oleh sikap santun yang ditunjukkannya. c. Dicintai allah Swt. Dan Rasul-Nya. mencintai hamba-Nya yang memiliki sikap sopan santun. Malu Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat malu itu terkadang merrupakan sifat bawaan dan nuga bisa merupakan hasil latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa malu perlu usaha, latihan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Mari kita perhatikan hadits berikut Dari Abu Hurairah dan Nabi saw. Beliau bersabda “Iman adalah pokonya, cabangnya ada tujuh puluh lebih, dan malu termasuk cabangnya iman. “ Selama rasa malu masih terpelihara dengan baik, maka seseorang akan hidup dalam kebaikan. Sebaliknya, apabila seseorang tidak lagi memiliki rasa malu maka ia kan hidup dalam keburukan. Ada beberapa manfaat dari sifat malu, di antaranya a. Mencegah dari perbuatan tercela,b. Mendorong berbuat kebaikan. c. Mengantarkan seseorang meuju jalan yang diridai Allah Swt.
engasahPribadi yang Unggul. (2) • Membiasakan berperilaku jujur, santun, dan malu dalam kehidupan sehari-hari. • Jujur dalam segala hal, di mana saja dan kapan saja • Santun dalam perkataan dan perbuatan kepada setiap. orang. • Malu berbuat maksiat dan semangat berbuat kebaikan.
Uploaded byMuhammad Rafi Adyatma Rizqi 100% found this document useful 2 votes2K views9 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document100% found this document useful 2 votes2K views9 pagesMengasah Pribadi Yang Unggul Dengan Tata KramaUploaded byMuhammad Rafi Adyatma Rizqi Full descriptionJump to Page You are on page 1of 9Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Etikamemiliki makna yang sama dengan tata karma. Etika artinya norma - norma, nilai - nilai moral, kaidah - kaidah dan ukuran - ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antar sesame. Pergaulan hidup di masyarakat harus berdasarkan etika dan tata karma yang berlaku. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Satuan Pendidikan SMP Negeri Sungai Jauh Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas / Semester IX Sembilan / Ganjil Materi Pokok Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur Santun dan Malu Alokasi Waktu 3 Pertemuan 9 x 40 menit KI 1 KI 2 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KI 3 Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudutpandang/teori. Menghargai perilaku yang mencerminkan tata krama, sopan santun dan rasa malu sebagai implementasi dari pemahaman Ali Imron/377, al-Ahzab/3370dan hadis terkait. Memahami Ali Imron/377, al-Ahzab /3370serta hadis terkait tentang perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari. Memahami al-Baqarah/283dan hadis terkait tentang tata krama, sopan-santun, dan rasa malu. Menyajikan contoh perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari pemahaman Ali Imran/377, al-Ahzabb/3370 dan hadis terkait. Menyajikan contoh perilaku tata krama, sopan-santun, dan rasa malu sebagai implementasi dari pemahaman al-Baqarah/283dan hadis terkait. B. Indikator Pencapaian Kompetensi Menjelaskan pengertian jujur dengan benar. dalil naqli tentang jujur dengan benar. pengertian santun dengan benar. dalil naqli tentang santun dengan benar. Menjelaskan pengertian malu dengan benar. dalil naqli tentang malu dengan benar. Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu Seseorang disebut jujur apabila berkata apa adanya dan sesuai kenyataan. Kejujuran sangat diperlukan dalam menjalani semua aktivitas kehidupan, karena kejujuran itulah kehidupan kita akan bahagia dan tenteram. Berikut ini manfaat bersikap jujur. a Jujur akan melahirkan ketenangan. Orang jujur akan tenang dan percaya diri karena tidak ada ketakutan sedikit pun. Sebaliknya, seorang pembohong akan gelisah dan takut kebohongannya terbongkar. b Orang jujur akan dicintai oleh manusia. Sudah menjadi tabiat dasar bahwa setiap manusia menyukai kejujuran. Tanpa memandang suku, agama, dan ras, orang yang jujur pasti disukai semua manusia. c Jujur akan mendatangkan keberkahan dari Allah Swt. Setiap rejeki yang didapatkan dengan jujur, akan mendapat berkah dari Allah Swt. Artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar”. al-Ahzab/3370 Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Artinya “Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al Asyaj Al Ashri Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah; yaitu sifat santun dan malu.” Ibnu Majah Allah Swt. memerintahkan agar bertutur kata yang baik kepada sesama manusia, sebagaimana firman Allah Swt. al-Baqarah/283. Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil latihan. Ada beberapa manfaat dari sifat malu, di antaranya a Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah Swt. b Mendorong berbuat kebaikan. Rasa malu kepada Allah Swt. akan mendorong seseorang berbuat kebaikan. Sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah Swt. di akhirat kelak. c Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah Swt. Orang-orang yang memiliki rasa malu akan senantiasa melaksanakan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya. Artinya Dari Abu Hurairah dari Nabi saw., beliau bersabda “Iman adalah pokoknya, cabangnya ada tujuh puluh lebih, dan malu termasuk cabangnya iman.” Muslim 1. Pertemuan Pertama 3JP a. Kegiatan Pendahuluan 10 menit 1 Guru membuka pembelajaran dengan salam 2 Berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat. 3 Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan Asmaul Husna 4 Guru melakukan appersepsi dengan menampilkan gambar terkait tentang jujur, santun dan malu. 5 Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 6 Guru memberikan tausiyah tentangcerita “Kesaksian Anas Bin Malik” 7 Peserta didik dibagi menjadi tiga kelompok, masing- masing kelompok terdiri dari 8 orang peserta didik. 8 Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran b. Kegiatan Inti 90 menit a Guru menampilkan contoh prilaku jujur santun dan malu melalui tayangan video tentang “kejujuran”, “santun” dan “malu” b Semua peserta didik mengamati video tayangan dengan menyiapkan komentar tayangan a Setelah mengamati tayangan video diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tiap kelompok. b Tiap kelompok menuliskan 2 pertanyaan yang sesuai tema yang ditentukan, pada kertas yang sudah disediakan. c Masing-masing kelompok bertukar kertas pertanyaan dengan dipandu oleh guru. d Masing – masing kelompok membacakan pertanyaan yang sudah didapat dari kelompok lain. a Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk berdiskusi dengan sumber buku siswa a Setelah berdiskusi, masing-masing kelompok membuat produk berupa mind mapping untuk menyusun konsep sebagai jawaban atas pertanyaan yang dipilih yaitu ; Kelompok 1 Ø Merumuskan pengertian dan dalil tentang jujur Ø Menyebutkan contoh dan manfaat jujur Kelompok 2 Ø Merumuskan pengertian dan dalil tentang santun Ø Menyebutkan contoh dan manfaat santun Kelompok 3 Ø Merumuskan pengertian dan dalil tentang malu Ø Menyebutkan contoh dan manfaat malu a Masing-masing kelompok menuangkan hasil eksplorasi ke dalam kertas HVS dalam bentuk mind mapp tentang konsep jujur, santun dan malu a Secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikanmind mapping hasil diskusinya b Kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan tanggapan. 1 Guru memberikan penguatan materi tentang jujur, santun dan malu. 2 Guru dan siswa menyimpulkan materi yang dibahas. 3 Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta didik selama proses pembelajaran. 4 Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 5 Guru memberikan reward kepada kelompok dengan mnd mapp yang mempresentasikan dengan terbaik 6 Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 7 Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik berkaitan dengan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. 8 Guru dan peserta didik mengungkapkan pesan moral yang diperoleh dari pembelajaran hari ini. 9 Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa. E. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan 1 Aspek sikap Observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, Jurnal 2 Aspek Pengetahuan Tes tertulis 3 Aspek Ketrampilan produk dan portopolio 2. Instrumen penilaian dan pedoman perskoran No. Indikator Butir Instrumen 1. Menjelaskan pengertian jujur dengan benar. Jelaskan pengertian jujur ! 2. Menyebutkan dalil naqli tentang jujur dengan benar. Sebutkanlah salah satu dalil naqli yang menyebutkan perintah jujur! 3. Menjelaskan pengertian santun dengan benar. Jelaskan pengertian santun ! 4. Menyebutkan dalil naqli tentang santun dengan benar. Sebutkanlah salah satu dalil naqli yang menyebutkan perintah santun! 5. Menjelaskan pengertian malu dengan benar. Jelaskan pengertian malu dalam Islam! 6. Menyebutkan dalil naqli tentang malu dengan benar. Sebutkanlah salah satu dalil naqli yang menyebutkan perintah malu yang positif ! Pedoman perskoran No Kunci skor 1. Jujur adalah berkata apa adanya sesua kenyataan 2. QS . ali imron/3 7 3. Santun adalah berkata lemah lembut dan bertingkah laku halus dan baik, ucapannya kepada orang lainlemah lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perkataan. 4. QS. AL-BAQOROH/2 83 5. Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek serta merasa sangat tidak enak hati jka melakukan perbuatan tercela 6. QS. AL-BAQOROH/2 83 Jumlah Skor 100 A. Berilah tanda silang X pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat ! 1. Seseorang yang berkata apa adanya dan sesuai kenyataan disebut . . . . a. optimis c. santun b. jujur d. malu 2. Lawan dari jujur adalah . . . . a. dusta c. angkuh b. pamer d. ceroboh 3. Menurut QS. al-Ahzab/3370 Allah Swt. memerintahkan orang-orang beriman untuk . . . . a. bertakwa dan berikhtiar c. bertakwa dan berkata benar b. jujur dan santun d. santun dan malu 4. Di bawah ini yang merupakan salah satu manfaat jujur adalah .... a. diremehkan orang lain c. mudah diperalat orang lain b. hatinya gelisah d. hidupnya tenang 5. Berkata lemah lembut dan bertingkah laku halus dan baik merupakan pengertian . . . . a. santun c. rendah diri b. malu d. tawadu’ 6. Santun mencakup dua hal, yakni . . . . aa. santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan ab. santun dalam hati dan menjaga perasaan orang lain cc. bertingkah laku baik dan ramah dd. rendah hati kepada orang lain dan lemah lembut 7. Salah satu manfaat sifat santun adalah . . . . aa. menjadikan diri kita mudah diterima orang lain bb. menjadikan diri kita mudah dipermainkan orang lain cc. hidup menjadi tertekan dan gelisah dd. sering merasa rendah diri di hadapan orang lain 8. Menahan diri dari perbuatan jelek, serta merasa sangat tidak enak hati jika melakukan perbuatan tercela adalah pengertian . . . . a. percaya diri c. santun b. optimis d. malu 9. Menurut hadis nabi bahwa iman ada . . . cabang dan malu merupakan sebagian dari iman. 10. Berikut ini adalah sifat malu yang tepat . . . . aa. Malu menghadiri pengajian umum bb. Malu tidak mengerjakan PR cc. Malu diejek teman bila berjilbab dd. Malu salat berjama’ah di masjid Terlampir Terlampir 2. Pengayaan Bagi peserta didik yang belum menguasai materi, guru menjelaskan kembali materi tentan“Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu” dan melakukan penilaian kembali lihat poin E dengan soal yang sejenis. 3. Remedial Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contohnya boleh pada saat pembelajaran apabila masih ada waktu atau di luar jam pelajaran 30 menit setelah pulang sekolah. F. Media/Alat,Bahan dan Sumber Pembelajaran a. Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta Departemen Agama RI. b. Muhammad Ahsan dan Sumiyati,2014. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas IX/ Buku Siswa . Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. c. Muhammad Ahsan dan Sumiyati, 2014. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas IX/Buku Guru. Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.. Sungai Jauh, Juli 2019 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Kepala Sekolah Pendidikan Agama Islam HENDARTI YULIANA, ULYA WIJI ASTUTIK, NIP. 199405052019022008 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Instrumen Penilaian Aspek Sikap Spiritual Nama Peserta didik ........................................................ NIS ........................................................ Kelas ........................................................ Indikator Terbiasa menghargai perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai implementasi dari pemahaman Ali Imron/377, al-Ahzab/3370 dan hadis terkait. Teknik Penilaian Observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik dan jurnal Penilai Guru, diri sendiri, antar peserta didik Rubrik penilaian Tanggal Pengamatan .............................. Sikap yang dinilai No. Aspek Pengamatan Skor 4 3 2 1 1 Tidak menyontek saat mengerjakan ujian/ulangan/tugas 2 Tidak melakukan plagiat mengambil/ menyalin karya orang lan tanpa menyebutkan sumber dalam menyusun karya tuls 3 Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa adanya 4 Melaporkan data atau informasi apa adanya 5 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki. Jumlah Skor Keterangan Nilai Petunjuk Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek √ pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nilai akhir ini diambil dari nilai modus nilai yang sering muncul Catatan ................................................................................................. ................................................................................................. ................................................................................................. ................................................................................................. ..........,.................................. Observer ........................................... Sikap yang dinilai . No. Pernyataan Skor 4 3 2 1 1 Sayaa mengerjakan tugas tanpa menjiplak hasil karya orang lain 2 Saya mengatakan kebenaran walau pahit adanya 3 Saya melaporkan kepada yang berwenang saat menemukan barang 4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya lakukan 5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban teman lain 6 Saya menghormati kepada kedua orang tua 7 Saya berkata dengan sopan santun terhadap bapak dan ibu guru 8 Saya menyayangi teman-teman di sekolah Jumlah skor Keterangan Nilai Petunjuk Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap spiritual dirinya sendiri. Berilah tanda cek √ pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut 4=selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3=sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2=kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1=tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nilai akhir ini diambil dari nilai modus nilai yang sering muncul Catatan ................................................................................................. ................................................................................................. ................................................................................................. ................................................................................................. ..........,.................................. Observer ........................................... c. Penilaian Antar Peserta Didik Nama Pesrta didik Sikap Spiritual yang diamati jujur, santun No. Aspek Pengamatan Skor 4 3 2 1 1 Tidak menyontek saat mengerjakan ujian/ulangan/tugas 2 Tidak melakukan plagiat mengambil/ menyalin karya orang lan tanpa menyebutkan sumber dalam menyusun karya tuls 3 Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu ap adanya 4 Melaporkan data atau informasi apa adanya 5 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki. 6 Menghormati kedua orang tua 7 Bertutur kata dengan sopan santun terhadap bapak dan ibu guru. 8 Menyayangi teman-teman di sekolah 9 Berprilaku yang baik dalam pergaulan bak di rumah, sekolah dan lngkungan 10 Malu berbuat yang tidak baik Jumlah skor Keterangan Kriteria Nilai Petunjuk Berilah tanda cek pada kolom pilihan berikut 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 =sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2=kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nilai akhir ini diambil dari nilai modus nilai yang sering muncul Catatan ................................................................................................. ................................................................................................. ................................................................................................. ................................................................................................. ..........,.................................. ........................................... Nama Peserta Didik Aspek yang diamati No. Hari/Tanggal Kejadian Nilai 1 2 Jumlah nilai Keterangan Kriteria Nilai A Sangat Baik = Jika peserta didikmendapatkan skor 86 – 100 B Baik = Jika peserta didikmendapatkan skor 76-85 C Cukup = Jika peserta didikmendapatkan skor 66-75 D Kurang = Jika peserta didikmendapatkan skor < 65 Catatan ........................................................................................... ..........,.................................. Guru Mata Pelajaran PAI ........................................... Lampiran 2 Penilaian ketrampilan Nama ......................................................... Kelas ........................................................ Indikator Teknik Penilaian Produk Penilai Guru Rubrik penilaian Penilaian Produk Membuat mind mapping a. Soal buatlah mind mapp materi mengasah pribadi yang unggul dengan jujur, santun dan malu Nama Kelompok ........................................ Anggota ....................................... Kelas ................ No. Aspek Skor 1-5 5 4 3 2 1 1 Perencanaan a. Konsep b. Ide dasar 2 Pelaksanaan a. Artistik Desain b. inovasi kreatif desain. c. Kesesuaian karya dengan tema d. kedalaman eksplorasi tema e. komunikatif dalam penyampaian pesan 3 Laporan Proyek a. Performans b. Presentasi/Penguasaan Total Skor Keterangan Nilai Keterangan penilaian 1 = sangat tidak baik 2 = tidak baik 3 = cukup baik 4 = Baik 5 = Sangat baik Catatan...................................................................... ................................................................................... Guru Mata Pelajaran PAI ........................................... Lampiran 3 Soal Pengayaan Kerjakan soal berikut ! Kunci Lampiran 4. Soal Remedial Setelahmembaca, menelaah dan mereflesikan materi pembelajaran tentang "Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun, dan Malu," guru dengan melibatkan siswa mengambil kesimpulan dan siswa mencatat kesimpulan tersebut. Guru selanjutnya menutup pembelajaran dan berdoa sejenak. # Kelas 9 # LKPD # Pendidikan # Pendidikan Agama Islam.
0% found this document useful 0 votes2 views2 pagesOriginal TitleBAB 9 MENGASAH PRIBADI UNGGUL DENGAN TATA KRAMA, SANTUN DAN MALUCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2 views2 pagesBab 9 Mengasah Pribadi Unggul Dengan Tata Krama, Santun Dan MaluOriginal TitleBAB 9 MENGASAH PRIBADI UNGGUL DENGAN TATA KRAMA, SANTUN DAN MALUJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

MengasahPribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu Mari kita lihat lingkungan sekitar, banyak orang berprilaku buruk dalam kehidupannya. Kebahagiaan dan ketentraman akan mudah diraih dengan berakhlak mulia seperti jujur, santun, dan malu berarti telah mengasah diri sebagai pribadi yang unggul. kita harus berprilaku mulia di

Melalui modul PAI Kelas 9 BAB 3 kita akan Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu. Silakan simak materi pembelajaran dan soal-soal asesmen yang sudah disediakan. Sejarah mencatat bahwa Rasulullah saw. memiliki akhlak yang agung. Sebagai umat Islam kita harus meneladani akhlak beliau. Oleh karena itu sudah seharusnya kita menghiasi diri dengan akhlak mulia. Akhlak mulia merupakan cerminan kesempurnaan iman seseorang. Semakin sempurna iman seseorang maka akhlaknya akan semakin baik pula. Mari kita lihat lingkungan sekitar, banyak orang berperilaku buruk dalam kehidupannya. Mereka melakukan dosa dan maksiat tanpa rasa malu. Lalu, apakah mereka akan hidup bahagia? Jawabannya tentu tidak, justru sebaliknya pikiran mereka merasa resah, hatinya gelisah, hidupnya sengsara baik di dunia maupun di akhirat kelak. Bahkan mereka tidak disukai oleh keluarga, teman, dan masyarakat. Kebahagiaan dan ketenteraman akan mudah diraih dengan berakhlak mulia kepada siapa pun. Dengan berakhlak mulia seperti jujur, santun, dan malu berarti telah mengasah diri sebagai pribadi unggul. Bangsa kita sangat membutuhkan peran orang-orang yang memiliki pribadi unggul untuk membangun peradaban modern yang Islami. Mari simak PAI Kelas 9 BAB 3 dengan topik Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu yang kami sajikan berikut ini. Jujur artinya adalah berkata apa adanya dan sesuai kenyataan. Kejujuran sangat diperlukan dalam menjalani semua aktivitas kehidupan, karena kejujuran itulah kehidupan kita akan bahagia dan tenteram. Seorang Siswa belajar dan menyelesaikan ulangan dengan jujur. Pedagang menjajakan dan menakar barang dagangannya dengan jujur. Pejabat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan jujur. Seorang wasit memimpin pertandingan olahraga dengan adil dan jujur. Seorang saksi menjawab pertanyaan hakim dan jaksa dengan jujur. Jika setiap orang memiliki sifat jujur semacam ini maka kehidupan akan berjalan harmonis dan mendapat keberkahan dari Allah Swt. Jika kecurangan dan dusta merajalela maka akan terjadi kehancuran dan malapetaka. Bayangkan jika penduduk suatu negeri dihuni oleh mayoritas pendusta dan pembohong. Mereka saling memfitnah, menjatuhkan, dan mencurangi satu sama lain. Akhirnya mereka saling curiga dan terjadi krisis kepercayaan. Jika sudah demikian, maka kehidupan manusia akan terasa rumit, sulit dan permasalahan menjadi tak berujung. Jika sudah demikian maka murka Allah Swt. akan segera menimpa mereka. Sikap jujur tidak muncul dengan sendirinya, tetapi butuh latihan dan pembiasaan. Oleh karena itu, cara paling efektif menanamkan kejujuran adalah dengan berlatih jujur terus-menerus. Latihan ini harus dilakukan kapan saja dan di mana saja. Jika kita sudah terlatih dan terbiasa jujur, maka sifat jujur ini akan melekat dalam diri kita. Lalu kapan kita bisa mulai berlatih jujur? Jawabannya adalah sekarang. Jangan ditunda-tunda, mari mulai dari diri kita sendiri dan mulai dari sekarang untuk berkata jujur. Idealnya, sikap jujur harus dilatih dan dibiasakan sejak usia dini, sebab pada usia dini seorang anak akan sangat mudah dididik dan dilatih. Orang tua memiliki peran dan tanggung jawab dalam mendidik anak-anaknya untuk bersikap jujur. Manfaat Bersikap Jujur Berikut ini adalah manfaat bersikap jujur. Jujur akan melahirkan ketenangan. Orang jujur akan tenang dan percaya diri karena tidak ada ketakutan sedikit pun. Sebaliknya, seorang pembohong akan gelisah dan takut kebohongannya jujur akan dicintai oleh manusia. Sudah menjadi tabiat dasar bahwa setiap manusia menyukai kejujuran. Tanpa memandang suku, agama, dan ras, orang yang jujur pasti disukai semua akan mendatangkan keberkahan dari Allah Swt. Setiap rezeki yang didapatkan dengan jujur, akan mendapat berkah dari Allah Santun artinya adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah-lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Allah Swt. mencintai sikap santun sebagaimana tertuang dalam hadis berikut. Artinya “Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al Asyaj Al Ashri Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah; yaitu sifat santun dan malu.” Ibnu Majah Sopan santun menjadi sangat penting dalam pergaulan hidup sehari-hari. Kita akan dihargai dan dihormati orang lain jika menunjukkan sikap sopan santun. Orang lain merasa nyaman dengan kehadiran kita. Sebaliknya, jika berperilaku tidak sopan, maka orang lain tak akan menghargai dan menghormati kita. Orang yang memiliki sopan santun berarti mampu menempatkan dirinya dengan tepat dalam berbagai keadaan. Sopan santun dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja. Karena sopan santun merupakan perwujudan cara kita dalam bersikap yang terbaik. Manfaat Bersikap Santun Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari sikap santun, di antaranya Mudah diterima oleh orang lain. Sikap santun akan menjadikan seseorang disenangi orang lain, sehingga mudah diterima oleh orang kesuksesan. Banyak pengusaha sukses ditunjang oleh sikap santun yang ditunjukkannya. Pembeli, pelanggan, karyawan dan rekan sejawat akan senang bergaul dengannya. Relasinya bertambah banyak, sehingga akan menambah Allah Swt. dan Rasul-Nya. Allah Swt. mencintai hamba-Nya yang memiliki sikap santun. Rasulullah saw. juga demikian, bahkan beliau juga memiliki sikap lemah lembut dan santun yang luar Malu artinya adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan hina. Sifat malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil latihan. Namun demikian, untuk menumbuhkan rasa malu perlu usaha, niat, ilmu serta pembiasaan. Rasa malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Mari kita perhatikan hadis berikut ini Artinya Dari Abu Hurairah dari Nabi saw., beliau bersabda “Iman adalah pokoknya, cabangnya ada tujuh puluh lebih, dan malu termasuk cabangnya iman.” Muslim Hadis di atas menegaskan bahwa malu merupakan salah satu cabang iman. Seseorang malu untuk mencuri bila ia beriman, malu berdusta bila ia beriman. Seorang wanita malu membuka atau menunjukkan auratnya jika ia beriman. Jika sifat malu berkurang dan mulai luntur maka pertahanan diri dalam menghadapi godaan nafsu mulai menipis. Malu merupakan salah satu benteng pertahanan seseorang dalam menghindari perbuatan maksiat. Malu juga merupakan faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan kebaikan. Selama rasa malu masih terpelihara dengan baik, maka seseorang akan hidup dalam kebaikan. Ia akan memiliki kekuatan dalam berbuat kebaikan dan menolak kemaksiatan. Manfaat Sifat Malu Ada beberapa manfaat dari sifat malu, di antaranya a Mencegah dari perbuatan tercela. Seorang yang memiliki sifat malu akan berusaha sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, sebab ia takut kepada Allah Swt. b Mendorong berbuat kebaikan. Rasa malu kepada Allah Swt. akan mendorong seseorang berbuat kebaikan. Sebab ia tahu bahwa setiap perbuatan manusia akan dibalas oleh Allah Swt. di akhirat kelak. c Mengantarkan seseorang menuju jalan yang diridai Allah Swt. Orang-orang yang memiliki rasa malu akan senantiasa melaksanakan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya. Video Materi PAI Kelas 9 BAB 3 Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu Berikut ini adalah media pembelajaran video untuk melengkapi pembelajaran kalian. Silakan disimak baik-baik ya…. Soal Asesmen Online PAI Kelas 9 BAB 3 Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu Setelah belajar lakukanlah asesmen mandiri menggunakan latihan soal berikut ini. Halaman Selanjutnya…… Soal Asesmen PAI Kelas 9 BAB 3 Pages 1 2
17Juli, 2021 muhammad abdul ghofur PAI SMP. Melalui modul PAI Kelas 9 BAB 3 kita akan Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Jujur, Santun, dan Malu. Silakan simak materi pembelajaran dan soal-soal asesmen yang sudah disediakan. Sejarah mencatat bahwa Rasulullah saw. memiliki akhlak yang agung. Sebagai umat Islam kita harus meneladani akhlak beliau.
1. Jujur Jujur adalah berkata apa adanya sesuai dengan kenyataan. Kejujuran sangat diperlukan dalam menjalani semua aktivitas kehidupan, karena kejujuran itulah kehidupan kita akan bahagia dan tenteram. Jika kecurangan dan dusta merajalela maka akan terjadi kehancuran dan malapetaka. Bayangkan jika penduduk suatu negeri dihuni oleh mayoritas pendusta dan pembohong. Mereka saling memfitnah, menjatuhkan, dan mencurangi satu sama lain. Dalam islam, berkata jujur adalah sebuah kewajiban, sebagaimana firman Allah yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkan perkataan yang benar.” al-Ahzab/3370 2. Santun Santun adalah berkata lemah lembut serta bertingkah laku halus dan baik. Kesantunan seseorang akan terlihat dari ucapan dan tingkah lakunya. Ucapannya lemah-lembut, tingkah lakunya halus serta menjaga perasaan orang lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa santun mencakup dua hal, yakni santun dalam ucapan dan santun dalam perbuatan. Dalam islam, sopan santun dalam berperilaku sangatlah dianjurkan. Sebagaimana dalam sebuah riwayat hadits “Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi saw. bersabda kepada Al Asyaj Al Ashri Sesungguhnya dalam dirimu terdapat dua sikap yang dicintai oleh Allah; yaitu sifat santun dan malu.” Ibnu Majah 3. Malu Malu adalah menahan diri dari perbuatan jelek, kotor, tercela, dan malu itu terkadang merupakan sifat bawaan dan juga bisa merupakan hasil demikian, untuk menumbuhkan rasamalu perlu usaha, niat, ilmu serta malu merupakan bagian dari iman karena dapat mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan dan mencegahnya dari kemaksiatan. Malu menjadi sifat yang digemari oleh Allah dan bahkan merupakan cabang keimanan. Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Malu termasuk cabangnya iman.” Muslim Back to top button MengasahPribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun dan MaluMengasah Pribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun dan Malu atau diterjemahkan dalam Bahas
SoalAyo Berkatih Bab 9 PAI Kelas 9 Hal 196 Semester 2. Mengasah Pribadi yang Unggul dengan Tata Krama, Santun, dan Malu. A. Pilihan Ganda. 1. Hadis Rasulullah menyatakan bahwa orang yang tidak menyayangi orang yang lebih kecil dan tidak mengerti hak orang yang lebih besar
NiMMk0f.
  • a1rpcydccr.pages.dev/441
  • a1rpcydccr.pages.dev/288
  • a1rpcydccr.pages.dev/32
  • a1rpcydccr.pages.dev/375
  • a1rpcydccr.pages.dev/2
  • a1rpcydccr.pages.dev/386
  • a1rpcydccr.pages.dev/133
  • a1rpcydccr.pages.dev/473
  • mengasah pribadi yang unggul dengan tata krama santun dan malu