Internasional China Vs Taiwan Makin Panas! Perang Dunia 3 di Depan Mata? Foto: Angkatan udara dan angkatan laut dari Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan pengisian bahan bakar udara di lokasi yang tidak diketahui di China, Kamis (4/8/2022). China melakukan "serangan rudal presisi" Kamis di perairan lepas pantai Jika terjadi kerusuhan perang saudara karena ketidak ketidaktaatan warga negara terhadap peraturan maka tindakan apa yang harus kita lakukan? Bantu jawab kak, nanti di follow hehe makasihh ​ Jawaban perang saudara lagi maaf kepada warga lainnya3 . membuat peraturan agar warga negara tidak perang saudara lagi Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS tidak ada peran dan kerusuhan. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 181840 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d850e045916b7ac • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Bacajuga: 2021, (Tidak) Ada Perang Asia. PAkah peringatan ini diindahkanoleh Nancy pelosy dan dugaan kemarahan RRT terhadap USA seakan menjadi nyata dengan peluncuran rudal dan operasi militer atas nama melindungi negeri sendiri. saya tidak membenarkan dan menyalahkan sebuah ramalan tentang perang dunia ke III tetapi dari beberapa film yang di Oleh Moh. SafrudinKetika terjadi konflik dan kerusuhan, selalu saja oleh para pengamat disimpulkan bahwa hal itu disebabkan oleh adanya kesenjangan. Seolah-olah kesenjangan memang benar-benar menjadi sebab setiap terjadi konflik dan kerusuhan. Selain itu, pihak yang dipersalahkan adalah pemerintah. Dianggap bahwa, pemerintah belum mampu mengurangi jarak kesenjangan itu, hingga mengakibatkan konflik dan kerusuhan terjadi di mana-mana. Tidak terkecuali adalah peristiwa kerusuhan yang menimpa kelompok syi’ah di Sampang akhir-akhir ini. Kesenjangan rupanya sudah menjadi sunatullah. Di dunia ini selalu saja ada orang pintar dan orang kurang pintar, ada orang kuat ada pula yang lemah, ada yang kaya dan ada yang miskin, dan bahkan ada yang baik dan selalu saja ada orang yang kurang baik. Kedua masing-masing jenis itu selalu ditampakkan oleh Dzat Yang Maha Pencipta. Begitu pula, ada konflik dan kerusuhan dan ada pula di antara orang-orang yang saling berbagi kasih sayang. Bahkan juga ada yang selalu sehat dan sebaliknya, ada yang selalu semua menghendaki agar di tengah-tengah masyarakat selalu terjadi kedamaian, tidak ada kesenjangan, tidak ada yang miskin, semua saling kasih mengasihi, dan semua sehat. Boleh-boleh saja keinginan itu muncul. Akan tetapi cita-cita mulia seperti itu ternyata tidak pernah terwujud. Keadaaan indah seperti itu, hanya ada pada dunia ide atau bayang-bayang pada setiap orang. Tuhan menciptakan kehidupan ini dalam keadaan berbeda-beda sebagaiomana dikemukakan di muka. Atas dasar perbedaan itu maka muncul pula proses-proses sosial. Di masyarakat terjadi saling konflik dan kerusuhan, kompetisi, berintegrasi, dan yang satu mengkooptasi yang lain. Demikian pula di antara menghegeminik, saling menguasai, dan bahkan menjajah dan memeras. Hal-hal seperti itu adalah bersifat alami atau disebut sebagai sunnatullah. Atas dasar kenyataan seperti itu, manusia lewat pemimpinnya, ditantang untuk mengelola kehidupan sosial sebaik-baiknya. Manakala tidak ada proses-proses sosial itu, maka tidak akan terjadi dinamika sosial. Masyarakat akan mandek dan mungkin menjemukan. Sebagai contoh, manakala tidak ada orang sakit, maka orang tidak terinspirasi mendirikan rumah sakit, tidak ada orang belajar tentang kesehatan hingga menjadi dokter. Manakala tidak ada kejahatan, maka tidak akan perlu polisi, manakala tidak ada perang maka juga tidak dibutuhkan tentara, dan seterusnya. Semua itu ada, ternyata oleh karena memiliki fungsi-fungsi sosial dalam kehidupan ini. Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah konflik dan kerusuhan sebagai bagian dari proses-prtoses sosial itu selalu saja disebabkan oleh kesenjangan. Kita lihat saja bukti-bukti berikut. Di kota-kota besar, kita saksikan gedung-gedung bertingkat menjulang tinggi, namun di sebalahnya juga terdapat gubug-gubug reot beratapkan plastik atau seng, dan berdinding seadanya. Ada orang yang setiap bulan berpenghasilan ratusan juga rupiah, tetapi sebaliknya ada orang yang berpendapatan puluhan ribu rupiah saja. Ada yang memiliki beberapa mobil mewah tetapi juga ada yang sekedar sepeda ontel saja tidak mempunyai, dan yang sedemikian jauh itu telah terjadi di mana-mana, tetapi ternyata kehidupan tetap berjalan. Padahal yang kaya belum tentu peduli pada yang miskin, yang pintar juga kadang justru memanfaatkan yang bodoh, dan bahkan ada pihak-pihak tertentu justru menjadi untung oleh karena ada orang sakit. Keadaan sem ua itu secara umum diterima oleh masyarakat. Mereka menganggap bahwa hidup, rizki, untung dan rugi, kaya dan miskin itu semua ada yang mengatur. Mereka merasa harus menerima atas pembagian oleh yang di atas, Tuhan. Atas kenyataan itu, mereka bekerja dan berusaha. Setiap usaha ada yang berhasil dan yang masih belum bernasib baik. Berangkat dari kenyataan itu, maka sebenarnya konflik dan kerusuhan tidak selalu disebabkan oleh kesenjangan. Di mana-mana banyak terjadi kesenjangan tetapi tidak selalu melahirkan konflik dan kerusuhan. Masyarakat oleh Dzat Dzat Yang Maha Pencipta dibekali dengan kekuatan rasional. Berbekalkan kekuatan itu mereka akan memahami sebab musabab hingga keadaan yang harus diterimanya. Misalnya, seseorang menjadi kaya oleh karena memiliki modal, warisan, cerdas, keuletan, rajin dan seterusnya, sementara orang lain tidak beruntung, tidak memiliki semua itu. Namun yang pasti, orang menjadi marah hingga mengakibatkan konflik dan kerusuhan atau kerusuhan manakala diperlakukan secara tidak adil. Semua orang rupanya menghendaki agar sesuatu berada pada tempatnya. Manakala tempat itu tidak tepat, maka selalu saja akan melahirkan kekecewaan, dan itulah sebab konflik dan kerusuhan yang sebenarnya. Setiap orang merasa memiliki berbagai hak. Manakala hak-haknya itu diganggu sehingga rasa keadilan terampas, maka di mana saja dan kapan saja akan melawan. Rasa keadilan yang tidak terpenuhi itulah sebenarnya sebab utama terjadinya konflik dan kerusuhan dan bukan selalu kesenjangan. Oleh karena itu tepat, Islam mengajarkan tentang keadilan. Keadilan harus ditegakkan pada tingkat manapun. Sebab tidak adil selalu menjadi sebab utama terjadinya konflik dan kerusuhan. Wallahu a’lam.* Aktivis Gerakan Pemuda Ansor Sultra dan Pengasuh Acara Sinar RRI Kendari Jawabanyang benar adalah: B. Inggris. Dilansir dari Ensiklopedia, revolusi amerika (1775 - 1783) meliputi serentetan perang bangsa amerika melawan Inggris. Pembahasan dan Penjelasan. Menurut saya jawaban A. Prancis adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.
NilaiJawabanSoal/Petunjuk AMAN Tidak ada perang atau kerusuhan DAMAI Tidak ada perang dan kerusuhan GERILYAWAN Orang pasukan yang melakukan kerusuhan atau perang secara bergerilya GEMPAR Geger atau ramai sekali karena ada kabar buruk, kerusuhan, keributan; huruhara; hiruk-pikuk; gaduh; ribut mendengar anaknya terlanggar mobil, -lah seisi rumah itu; KADANG ; sanak saudara ada pertalian darah lakon ini dimulai dari kekalahan pasukan Astinapura dalam perang besar - Bharata - kedayan sanak saudara raja dsb yang menjadi pengiring MENGHAPUSKAN 1 menghiIangkan tulisan, noda, dsb dengan digosok dsb ~ menghilangkan; meniadakan; menyatakan telah tidak berlaku lagi pemerintah Polondia akan ~... MENGACAU ... ~ gula dan telur; 2 menimbulkan kerusuhan kekalutan, ketidakberesan, dsb; mengganggu keamanan tata tertib dsb diduga ada golongan-golongan terte... LUKAH ...alam air yang tidak berapa dalam; -nya mengena, ki tipu dayanya berhasil; menahan - di penggentingan, pb mencari untung pd waktu ada kerusuhan dsb; ... SEDIA Ada, sudah, telah TABIR ...besi dinding besi batas pemisah yang seolah-olah ada untuk memisahkan negara yang sudah masuk blok Rusia dengan yang mengikuti blok Barat; - surya ... MENANG 1 dapat mengalahkan musuh, lawan, saingan; unggul dalam perang selalu ada yang kalah dan ada yang -; 2 meraih mendapat hasil perolehan karena... RUSUH 1 banyak gangguan keamanan seperti pencurian, perampokan, pembegalan, dsb; tidak aman tidak ada kendaraan yang berani lewat di daerah yang - itu ... PULANG ... perkara ini - kpd tuan, terserah kpd tuan; kalau ada suatu hal, - kpd saya, atas sayalah; saya yang menanggung; sekalian itu - kpd soal yang satu itu... PERANG ... yuda; 2 konflik, permusuhan, perseteruan, pertikaian; ant damai - asabat perang urat saraf; - mendada perang tanding; - mulut beradu lidah, berang... AKTIF ...n, pancaran cahaya atau peristiwa dinamik yang lain pada suatu peranti semipenghantar; - aliran sungai daerah sekitar sungai yang melebar sampai ke p... EKSIS Ada dan berkembang HURUHARA Kerusuhan YUDA Bentuk baku dari yudha perang KERICUHAN Kerusuhan KONKRET Benar-benar ada SIDANG Ada hakim JUTA O Nya Ada 6 PALAGAN Medan perang, medan laga NIHIL Tak Ada KOSONG Tak Ada
Indonesiamerupakan negara yang memiliki banyak keanekaragaman di dalam banyak bidang, sehingga perbedaan-perbedaan yang dapat menimbulkan konflik tidak dapat dihindarkan. Sepertinya tidak ada satu pun masyarakat di dunia ini yang tidak mengalami konflik dalam kehidupan sosialnya, perbedaannya hanyalah intensitas dan cakupan wilayah permasalahannya dan bagaiamana cara mereka menyelesaikan permaslahan tersebut dengan upaya-upaya tertentu.

Ilustrasi Tidak Ada Perang dan Kerusuhan, Foto Unsplash Duncan KiddDi kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar berita mengenai perang dan kerusuhan. Perang dan kerusuhan adalah contoh dari konflik yang bisa terjadi di kehidupan sosial masyarakat. Biasanya, perang dan kerusuhan timbul karena perbedaan pendapat antara kedua belah pihak. Perbedaan pendapat ini tak bisa diselesaikan secara damai sehingga meletuslah perang dan kerusuhan ini. Perang dan kerusuhan sering membawa kerugian baik secara fisik, materil, bahkan mental. Oleh sebab itu, sebisa mungkin kita menghindari perang dan kerusuhan. Lalu, apa sebutan bagi kondisi ketika tidak ada perang dan kerusuhan? Simak jawabannya di bawah ini sekaligus untuk membantumu menjawab pertanyaan Ada Perang dan KerusuhanTTS biasa dikenal sebagai permainan teka-teki silang yang mana kita harus mengisi kotak-kotak menurun atau mendatar dengan jawaban dari pertanyaan yang sudah disediakan. Permainan ini sudah ada sejak 109 tahun yang lalu, yakni tepatnya 21 Desember 1913. Pada saat itu, ada seorang jurnalis berkebangsaan Inggris yang membuat permainan TTS untuk pertama kali di koran New York World edisi hari Minggu. Jurnalis tersebut bernama Arthur Wynne. Ternyata, para pembaca menyukai permainan tersebut sehingga Wynne pun membuatnya kembali di edisi memiliki beragam manfaat seperti dapat mengatasi kebosanan dan menghibur diri. Selain itu, TTS juga memiliki manfaat lain seperti yang ditulis dalam buku TTS Pilihan Kompas oleh Hero Triatmono 201137, bahwa TTS dapat menambah ilmu Tidak Ada Perang dan Kerusuhan, Foto Unsplash Hasan AlmasiNamun sayang, tidak selamanya menjawab TTS itu mudah. Terkadang, ada pertanyaan yang menjebak sehingga para pemainnya pun kesulitan untuk menjawabnya. Oleh sebab itu, kali ini akan dibahas jawaban TTS tidak ada perang dan kerusuhan untuk membantumu dalam mengisi TTS. Jawabannya adalahYa, bila tidak ada perang dan kerusuhan yang dapat mengancam hidup kita, pastilah kehidupan kita menjadi aman. Kehidupan yang aman pun akan membawa kenyamanan serta kebahagiaan bagi siapapun yang menjalaninya. Oleh sebab itu, mari kita jaga selalu keamanan di dunia kunci jawaban TTS tidak ada perang dan kerusuhan. Semoga dapat bermanfaat dan membantumu. LOV

Beijing(ANTARA News) - Kerusuhan di Xinjiang yang berawal 5 Juli 2009 yang telah memakan korban tewas paling tidak 184 orang dan ratusan lainnya luka-luka telah berkembang menjadi isu perang terhadap Islam.

Beberapa minggu terakhir kita telah melihat protes terjadi di Amerika Serikat AS atas kematian orang kulit hitam George Floyd karena dianiaya oleh seorang polisi berkulit putih. Walau ribuan orang telah berkumpul untuk mengekspresikan kemarahan mereka secara damai, beberapa demonstran telah menoda upaya ini dengan vandalisme dan bentrokan dengan polisi. Read more Polisi yang menyerang petugas medis saat kerusuhan harus dihukum karena langgar HAM dan ancam nyawa banyak orang Penelitian telah menunjukkan bahwa orang umumnya melihat protes yang konfrontatif sebagai tindakan yang tidak berdasar dan tidak efektif. Lalu mengapa beberapa protes berubah menjadi kekerasan? Dan apa yang mendorong orang turun ke jalan? Mengapa sebagian protes berubah menjadi kekerasan? Penelitian menunjukan orang-orang yang siap menggunakan kekerasan dalam konfrontasi kemungkinan berbeda secara psikologis dari mereka yang tidak. Orang-orang yang siap menggunakan kekerasan lebih cenderung untuk mengungkapkan perasaan marah pada orang-orang yang berbeda pandangan politik dengan mereka, yang mereka anggap bertanggung jawab atas suatu kegagalan. Orang-orang yang menggunakan kekerasan selama unjuk rasa lebih cenderung merasa marah terhadap otoritas yang mereka anggap bertanggung jawab. TNS/AAP Di AS, beberapa pengamat mengatakan bahwa kekerasan di jalan-jalan berakar dari rasa putus asa yang dalam dan rasa ketidakberdayaan karena perubahan tidak kunjung terjadi. Penelitian psikologis menawarkan beberapa bukti untuk analisis ini. Saat orang-orang tidak yakin bahwa aspirasi mereka kepada pihak berwenang akan didengar, mereka mungkin lebih cenderung menggunakan metode protes yang keras. Dalam keadaan ini, orang menjadi “nekad”. Tindakan represif dapat menyebabkan kekerasan Namun, ada elemen kunci lain. Perasaan marah dan tidak berdaya tidak muncul begitu saja; perasaan ini muncul dari interaksi nyata orang-orang dan kelompok. Kita tahu dari penelitian selama puluhan tahun tentang cara-cara polisi dan kerumunan bahwa kekerasan dan perlakuan kasar dari polisi adalah penyebab utama adanya kekerasan dalam protes. Pengalaman semacam itu membuat orang mengubah pemahaman mereka terhadap tujuan berunjuk rasa. Read more 'Demonstran tidak tahu isu' apa yang sebenarnya mendorong individu berpartisipasi dalam unjuk rasa? Selama sepekan terakhir, orang-orang AS yang awalnya menggunakan hak konstitusional mereka untuk melakukan protes secara damai telah menyadari bahwa mereka sekarang menjadi musuh negara dan pembangkang di negara sendiri. Dalam situasi ini, tindakan berunjuk rasa tiba-tiba memiliki makna yang jauh lebih luas. Para pengunjuk rasa dapat mengubah taktik mereka Orang akan merasa marah bila keselamatan dan keyakinan mereka diabaikan. Tindakan represif dari polisi dapat menjadi penyebab terjadinya kekerasan. TNS/AAP Jadi, meski orang cenderung berpikir bahwa unjuk rasa protes itu tidak berguna, penelitian kami di pada pengunjuk rasa di Australia pada 2012 menunjukan bahwa pendapat terhadap kegunaan berunjuk rasa bisa berubah ketika orang-orang melihat adanya figur otoritas yang korup dan tidak bermoral yang terlibat. Dengan kata lain, pengunjuk rasa biasa mungkin akan melihat tindak kekerasan lebih dapat diterima jika negara menanggapi dengan cara-cara yang tampaknya tidak adil dan tidak proporsional. Mengapa orang memutuskan untuk protes? Siapa yang bisa membayangkan bahwa kita akan menyaksikan gerakan solidaritas global berskala besar di tengah pandemi yang mematikan? Peristiwa-peristiwa tertentu berfungsi sebagai titik kritis dalam gerakan sosial. Aktivis AS Rosa Parks, yang terkenal karena menolak untuk memberikan tempat duduk kepada seorang kulit putih di sebuah bus pada 1955, menginspirasi perlawanan massa terhadap kebijakan rasis saat itu. Orang-orang protes karena mereka yakin bisa membuat perbedaan dengan bertindak bersama . Alive Coverage/AAP Di Tunisia, penjual buah Mohamed Bouazizi membakar dirinya sebagai reaksi atas korupsi dan pelecehan polisi pada Desember 2010; tindakannya disiarkan ke seluruh dunia, menjadi pemicu protes massal yang menyebabkan Arab Spring. Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang memutuskan berunjuk rasa karena mereka merasa marah atas ketidakadilan yang dilakukan terhadap kelompok yang penting bagi mereka dan karena yakin bahwa mereka dapat membuat perbedaan dengan bertindak secara kolektif. Lebih penting lagi, pada abad ke-21 ini, peristiwa tertentu dan reaksi kita terhadap peristiwa itu dapat disiarkan secara daring dan dibagikan pada jutaan orang di seluruh dunia dalam hitungan jam. Interaksi online dapat menghasilkan kemarahan dan tujuan bersama Interaksi online ini lebih dari sekadar omongan kosong. Penelitian menunjukkan interaksi online tentang ketidakadilan dapat menjadi sarana membangun dan mempertahankan niat untuk berunjuk rasa. Seiring orang-orang berinteraksi secara online, mereka menghasilkan rasa kemarahan bersama, serta keyakinan bahwa jika “kita” bertindak bersama, kita bisa membuat perubahan. Penelitian telah secara khusus menunjukkan bahwa orang yang berinteraksi secara online tentang pembunuhan polisi terhadap orang kulit hitam lebih mungkin untuk ikut unjuk rasa, terutama jika mereka tinggal di daerah dengan tingkat pembunuhan polisi terhadap orang kulit hitam tinggi. Pihak berwenang harus memperhatikan reaksi keras dari polisi dapat memancing respons yang lebih keras dari para pengunjuk rasa yang damai. Read more Membandingkan gerakan Black Lives Matter di Amerika dan Papuan Lives Matter di Indonesia apa yang sama, apa yang beda? Artikel ini diterjemahkan oleh Agradhira Nandi Wardhana dari bahasa Inggris.

Protesdi Kiev (kemudian disebut "Euromaidan" atau "Maidan") protes dimulai pada akhir 2013 dan berubah menjadi kerusuhan pada awal 2014. Viktor Yanukovich, saat itu Presiden Ukraina, menolak menandatangani perjanjian asosiasi ekonomi dengan UE dan sangat ditentang oleh faksi pro-Barat.. Ketika situasi di Kiev tidak terkendali, Yanukovych terpaksa meninggalkan Ukraina dan pergi ke Rusia.

- Kerusuhan Lampung 2012 adalah serangkaian kerusuhan yang terjadi di Lampung Selatan tanggal 27 Oktober hingga 29 Oktober 2012. Kerusuhan ini bermula dari program transmigrasi yang diadakan pemerintah, ketika warga asal Bali masuk ke Lampung dan ditempatkan di Lampung Selatan. Di Lampung Selatan, mereka kemudian mendirikan perkampungan Balinuraga, Baliagung, dan kemudian mencuat setelah dua gadis dari penduduk Desa Agom, Lampung Selatan, terjatuh dari motor yang kemudian dibantu oleh warga Desa Balinuraga. Ketika membantu, terjadi kesalahpahaman di antara keduanya. Warga Desa Balinuraga dianggap membantu korban sembari melakukan pelecehan. Akibatnya, terjadi bentrokan antara warga Desa Agom dengan Desa Balinuraga. Kejadian ini merusak ratusan rumah dan puluhan kendaraan bermotor. Baca juga Pertempuran Medan Area Latar Belakang, Konflik, dan Dampak Latar Belakang Kronologi terjadinya konflik tanggal 27 Oktober hingga 29 Oktober 2012 disebabkan kesalahpahaman. Saat itu, terdapat sekitar 10 pemuda dari Desa Balinuraga sedang bersepeda melintas di jalan menuju ke sebuah desa. Dari arah berlawanan, tanpa sengaja rombongan ini menyerempet pengendara motor yang sedang dinaiki oleh dua orang gadis. Kedua gadis ini adalah warga Desa Agom. Setelah kecelakaan terjadi, para pemuda berniat untuk menolong kedua gadis tersebut.

Dalamvideo yang diunggah oleh akun Instagram @sulthanreceh memperlihatkan pasangan yang mengambil foto prewedding. Mereka kompak memakai kemeja putih dan pengambilan foto berada di tepi danau. Hanya saja demi mendapatkan angle yang bagus, salah satu tim fotografer melakukan cara yang unik. Baca Juga: Takut ke Kamar Mandi Sendirian, Cowok Ini
Beijing ANTARA News - Kerusuhan di Xinjiang yang berawal 5 Juli 2009 yang telah memakan korban tewas paling tidak 184 orang dan ratusan lainnya luka-luka telah berkembang menjadi isu perang terhadap Islam. Xinjiang yang terletak di China baratlaut dengan mayoritas penduduknya adalah suku Uighur yang beragama Islam, memang memiliki hubungan sangat dekat dengan sejumlah negara-negara tetangganya yang mayoritas juga beragama Islam. Wilayah otonomi khusus itu memang memiliki perbatasan langsung dengan Pakistan, Tajikistan, Uzbekistan, Kirgystan, Kazakhstan, dan secara emosional memang merasa lebih dekat dengan penduduk di negara-negara itu dibanding dengan China. Tak pelak lagi sejumlah isu berkembang dikalangan masyarakat dunia bahwa kekerasan yang melanda Xinjiang adalah suatu bentuk pembantain massal terhadap suku Uighur, terhadap Islam yang dilakukan oleh pemerintah pusat China. Namun isu tersebut dibantah keras oleh pemerintah China yang menyebutkan bahwa tidak ada pembantaianan terhadap Islam, tidak ada pemusnahan terhadap suku minoritas Uighur yang selama ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari negara kesatuan China. Juru bicara Kementrian Luar Negeri China Qin Gang menegaskan bahwa kekerasan memakan ratusan korban tewas dan luka di Xinjiang bukan sengketa agama, khususnya Islam, atau pelanggaran hak asasi manusia, tapi tindakan pemisahan diri atau separatisme. "Kekerasan di Xinjiang bukan merupakan pelanggaran agama tertentu atau hak asasi manusia, tapi disebabkan oleh keinginan sejumlah pihak memisahkan diri dari China," kata Qin Gang dalam keterangan pers berkala di Beijing. Ditegaskannya bahwa China sangat menghormati agama Islam, yang dipeluk masyarakat Uighur, yang merupakan masyarakat besar di Xinjiang, dan menghormati keberadaan agama itu di wilayah Cina baratlaut tersebut. Qin Gang mengatakan pula bahwa tindakan keras pihak berwenang di kawasan itu terhadap pemberontak juga bukan merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia, tapi semata ingin menegakkan hukum. "Kita tidak memberikan ruang terhadap gerakan pemisahan di Xinjiang. Sekali lagi, kekerasan itu bukan sengketa agama atau pelanggaran hak asasi manusia, tapi akibat pemberontakan pemisahan diri," katanya. Dia juga membantah keras bahwa pemerintah pusat China telah melakukan pembantaian massal di Xinjiang terkait dengan kekerasan di wilayah dengan sebagian besar penduduknya beragama Islam itu. "Tidak ada pembantaian di Xinjiang, juga tidak ada kekerasan terhadap umat beragama Islam di sana," kata Qin Gang. Menurut dia, China memiliki banyak suku bangsa dan semua memiliki hak dan kewajiban sama serta tidak ada perbedaan antara satu suku dengan suku lain. "Semua suku di China setara dan memiliki hak sama, sehingga tidak pernah ada perbedaan perlakuan atas suku di China," katanya. Dikatakannya pula bahwa pemerintah China sangat menghormati keberadaan suku Uighur, yang memeluk Islam, dan selama ini menghormati keberadaannya serta tidak berkeinginan melakukan pembantaian. "Tuduhan bahwa Cina melakukan pembantaian terkait dengan kemelut di Xinjiang adalah tidak berdasar. Masih banyak penduduk suku Uighur menetap di sana," katanya. Wakil Ketua Panitia Tetap Kongres Rakyat Nasional NPC China Ismail Tiliwaldi juga mengatakan bahwa tidak ada kekerasan atau perang terhadap Islam di Xinjiang. Dia yang seorang petinggi China dan berasal dari suku Uighur menegaskan bahwa pemerintah China tidak pernah ada maksud ingin mengilangkan Islam dari wilayahnya. "Pemerintah pusat tetap menghormati suku Uighur sebagai masyarakat China yang beragama Islam. Kami menghormati mereka untuk memeluknya Islam," katanya. China, katanya, bahkan memiliki hubungan baik dengan negara Islam atau negara berpenduduk sebagian besar beragama Islam dengan dasar saling hormat dan tidak campur tangan urusan dalam negeri. "Kami memiliki hubungan baik dengan negara Islam atau yang berpenduduk sebagian besar beragama Islam yang ada di dunia," kata Ismail Tiliwaldi. Dalam menjalin hubungan dengan negara tersebut, katanya, Cina memiliki prinsip menghormati kedaulatan masing-masing negara dan tidak ikut campur urusa dalam negeri negara lain bila terjadi masalah. "Kami memegang prinsip tidak campur tangan urusan dalam negeri negara lain," katanya tegas. Demikian pula sebaliknya, katanya, negara Islam dan yang berpenduduk sebagian besar beragama Islam hendaknya juga menghormati kedaulatan Cina dan tidak mencampuri urusan dalam negeri Cina, termasuk dalam yang saat ini terjadi di Xinjiang. Dicontohkannya, dengan Pakistan, yang memiliki perbatasan langsung dengan Xinjiang, hubungan diplomatik Cina dengan negara berpenduduk sebagia besar Muslim tersebut selama ini berjalan sangat baik. "Kedua negara itu selama ini menjalin hubungan baik dan sepakat tidak saling campur tangan. Kami sangat menghargai sikap pemerintah Pakistan," kata Tiliwaldi. Tidak butuh perantara Ismail Tiliwaldi menilai bahwa China tidak membutuhkan perantara atau bantuan dari negara berpenduduk sebagian besar Muslim untuk menyelesaikan masalah di Xinjiang. "China tidak membutuhkan bantuan atau perantara dari negara lain, termasuk negara berpenduduk sebagian besar Muslim untuk menyelesaikan masalah di Xinjiang," kata. Menurut dia, China juga tidak membutuhkan penengah atau negara ketiga untuk berunding dengan Rebiya Kadeer, pemimpin Kongres Uigur Dunia, yang bermarkas di Washington, untuk bersama-sama menyelesaikan masalah di Xinjiang. Kadeer, yang menghabiskan sekitar enam tahun di penjara di Cina sebelum dibebaskan di bawah tekanan Amerika Serikat pada 2005, memperkirakan bahwa orang lagi dipenjarakan. Menurut Tiliwaldi, China menganggap kerusuhan di Xinjiang, yang mengakibatkan ratusan warga tewas dan luka-luka, murni urusan dalam negeri Cina, sehingga keterlibatan pihak ketiga tidak dibutuhkan. "Masalah di Xinjiang murni urusan dalam negeri China dan kami akan menyelesaikan dengan ketentuan dan undang-undang," katanya. Tiliwaldi mengatakan bahwa dukungan sejumlah negara, khususnya yang berpenduduknya sebagian besar beragama Islam, tidak campur tangan dan mendukung pemisahan diri dari negara Cina sudah sangat membantu dan sangat dibutuhkan. "Kami menghargai sikap negara berpenduduk sebagian besar beragama Islam tidak campur tangan dalam masalah di Xinjiang. Sikap mereka sangat kami hargai dan hormati," katanya. Ia mengatakan, Kadeer berada di belakang peristiwa kerusuhan tersebut dan sejauh ini, tidak ada negara lain atau lembaga lain antarbangsa mendukung gerakan pemisahan diri dari Cina. Dikatakannya pula bahwa keadaan di Xinjiang berangsur-angsur pulih dan kegiatan ekonomi, sosial dan pembangunan mulai berjalan seperti semula, sekalipun kerusuhan menghambat beberapa kegiatan pembangunan dan ekonomi masyarakat setempat. Dubes RI untuk China Sudrajat mengatakan Indonesia tidak ingin dan pernah campur tangan dalam kerusuhan yang terjadi di Xinjiang sekalipun mayoritas penduduk di wilayah itu beragama Islam. "Apa yang terjadi di Xinjiang adalah urusan dalam negeri China dan kita menghormati kedaulatannya dan tidak akan campur tangan masalah itu," kata Dubes Sudrajat. Sudrajat berharap dan yakin China mampu mengatasi kerusuhan yang terjadi di Xinjiang itu dengan aturan dan hukum yang berlaku di China sehingga masalah itu bisa segera diselesaikan dan kehidupan sosial serta pembangunan berjalan normal. Ditegaskannya bahwa Indonesia sejak dahulu berprinsip untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri China, baik itu masalah pemisahan diri yang terjadi di Xinjiang, di Tibet maupun Taiwan. "Kita konsisten untuk tidak ikut-ikutan maupun campur tangan dalam setiap masalah yang terjadi di China. Kita hormati China sebagai negara yang berdaulat," katanya. Demikian pula China, katas dubes, mereka tidak pernah campur tangan dan ikut-ikutan dalam masalah pemisahan diri yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. "Telah ada kesepakatan dari kedua negara bahwa kita sama-sama menghormati kedaulatan negara dan tidak campur tangan. Termasuk juga soal Xinjiang, kita tidak ingin campur tangan," tegas Sudrajat. Dalam setiap peristiwa separatisme di China, posisi Indonesia selalu mendukung kebijakan pemerintah China dalam menyelesaikan masalah dengan baik dan percaya akan bisa diselesaikan.*Oleh Oleh Ahmad WijayaEditor Kunto Wibisono COPYRIGHT © ANTARA 2009 E0Vq0.
  • a1rpcydccr.pages.dev/144
  • a1rpcydccr.pages.dev/446
  • a1rpcydccr.pages.dev/217
  • a1rpcydccr.pages.dev/15
  • a1rpcydccr.pages.dev/243
  • a1rpcydccr.pages.dev/35
  • a1rpcydccr.pages.dev/3
  • a1rpcydccr.pages.dev/463
  • tidak ada perang dan kerusuhan