PendetaSaifuddin Ibrahim yang meminta 300 ayat Alquran dihapus terancam hukuman pidana 6 tahun penjara seusai ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama. "Pidana penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp1 miliar," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Rabu (30/3/2022). Beberapa waktu terakhir ramai diperbincangkan perkara seorang pendeta yang meminta MUI hapus 300 ayat Alquran. Permintaanya tersebut pun berbuntut panjang. Banyak yang melaporkannya atas penistaan agama, bahkan Kementrian Agama Kemenag sendiri menyarankan pendeta tersebut untuk diperiksa kondisi kejiwaannya. Tak hanya itu, Kemenag juga berharap ia diperiksa polisi atau penegak hukum karena membuat gaduh dan mengganggu kerukunan antar umat Beragama. Pendeta tersebut adalah Saifuddin Ibrahim, yang kemudian berganti nama jadi Abraham Ben Moses. Sosok pendeta yang membuat gaduh ini pun lantas mencuri perhatian publik dan banyak yang ingin tahu latar belakang dirinya dan maksudnya melayangkan permintaan itu. Berikut profil pendeta Saifuddin yang berhasil Popbela Lahir di keluarga muslimPendeta Saifuddin lahir dari sebuah keluarga muslim asal Bima pada 26 Oktober 1965. Ia lahir dengan nama Saifuddin Ibrahim. Ayahnya adalah guru agama Islam, pamannya adalah pendiri Muhammadiyah di Bima, dan mertuanya tokoh Islam di Jepara. Saifuddin merupakan lulusan SMA di Bima, Nusa Tenggara Barat. Lalu, ia kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Ushuluddin, jurusan Perbandingan Jadi pengajar pesantren dan seorang mantan ustadSetelahnya, ia mengajar di Pesantren Darul Arqom Sawangan, Depok, Jawa Barat. Pada 1999, ia mulai mengajar di Al-Zaytun yang berlokasi Haurgeulis Indramayu, salah satu pesantren besar di Indonesia pimpinan Syaykh AS Panji Gumilang, dan memiliki masjid yang bisa menampung jemaah. Ia awalnya adalah seorang muslim yang radikal dan pro terorisme. Ia menikahi putri tokoh Jepara serta memiliki tiga anak. Dua anaknya kuliah di Universitas Muhammadiyah dan satunya lagi di Jakarta. Bahkan salah satu anaknya dinamai Sadam Husein karena pemikirannya yang pernah Pindah agama, kini menjadi pendeta4. Sering terlibat kasus Pendeta Saifuddin Ibrahim makin menjadi-jadi. Terbaru, dia melontarkan kalimat bahwa Nabi Muhammad SAW pernah dibaptis dan menikah dengan cara agama Kristen. Hal itu disampaikan mantan pengajar pesantren itu dalam video berjudul "Pak Mahfud, Jangan Kecewakan NKRI, Nanti Tuhan Bisa Marah Lho".

Saifudin Ibrahim yang lahir dan besar dari keluarga muslim yang taat, sudah merasakan ketidaksukaannya pada orang Kristen sejak ia duduk di bangku SMP. Ia merasa benci karena menurutnya makin hari makin banyak orang islam yang pindah memeluk agama Kristen. Saifudin yang lahir di kota Bima, setelah lulus SMP menempuh pendidikan di SMA Muhammadiyah kota Bima yang membuatnya lebih mendalami lagi ilmu agama. Setelah lulus dari SMA, karena prestasinya Saifuddin Ibrahim mendapat beasiswa dari pimpinan pusat Muhammadiah untuk melanjutkan pendidikan di Solo dengan mengambil jurusan perbandingan agama. Saat melanjutkan studinya di Solo, ia tidak pernah takut mendebat orang-orang Kristen bahkan pendeta sekalipun. Dari sini ia berhasil membuat 15 orang Kristen berpindah agama menjadi Islam, bahkan sampai Pendeta pun yang ia debat menjadi murtad. Selesai kuliah ia bekerja di Jepara dan menjabat sebagai pemimpin Muhammadiyah Jepara, yang kemudian membuatnya bertemu dengan istrinya yang merupakan orang asli Jepara dan di karuniai 3 orang anak laki-laki. Selesai masa jabatannya sebagai pemimpin Muhammadiyah di Jepara, Saifuddin mengajar di sebuah pesantren terbesar di Indonesia. Luas lahan pesantren tersebut mencapai hektar, dengan murid, karyawan, dan 800 orang guru. Tentunya sebagai guru dan sekaligus menjabat sebagai dosen agama islam, Saiffudin menjalankan kehidupan agamanya dengan baik. Suatu hari di tahun 2006, Saifudin mendapat alkitab dari The Gideons, Yayasan yang memiliki program untuk membagikan alkitab ke seluruh dunia. Ini bukan kali pertama Saifudin membaca Alkitab, ia mengaku pernah membacanya saat masih kecil tapi saat itu ia menggunakannya sebagai bahan untuk menyudutkan umat Kristen. Tetapi ketika ia melihat Alkitab itu lagi, ia merasa tergerak hatinya. Ditambah begitu banyak peristiwa yang membuat hatinya kecewa sebagai umat muslim saat itu, sebagai contoh, menurut Saifudin politik kini sudah bercampur aduk dengan agama, adanya kekerasan oleh beberapa oknum muslim radikal, kerusuhan Mei 1998, peristiwa bom Bali, dan masih banyak lagi. Baginya ini adalah suatu kesalahan untuk tetap memeluk agama yang memperbolehkan manusia membunuh manusia lain karena berbeda agama. "Saya melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana mal dibakar, dihancurkan, etnis Tionghoa diperkosa, rumahnya dibakar, dokter di Lombok menjadi gila, itu membuat saya tidak suka lagi dengan keyakinan itu, dan merasa saya harus masuk Kristen" kata pria yang juga dikenal sebagai 'Abraham Ben Moses' ini. 4 Maret 2006, Saifuddin dibaptis dan menerima Yesus. Mulai dari sana ia melayani, menginjil, dan berani mempertaruhkan jiwa, raga, apapun yang ia miliki untuk memuliakan Yesus. Namun pilihannya mengikut Yesus membuat istrinya memilih untuk berpisah dengannya. Ia pun kembali menikah dengan seorang muslim kelahiran Bangka dan dikaruniai 2 orang anak perempuan. Istrinya bersedia mengenal dan ikut Yesus seperti Saifudin, dan melakukan pelayanan dan menginjilan bersama. Ditahun-tahun pertama masa pelayanannya Saifudin menginjil di mana saja, pasar-pasar, hotel, taksi, dimanapun ia merasa orang-orang membutuhkannya. Baca juga 'Saya Memilih Kristus', Kisah Ibu Sarah Ayu Istri Pendeta Saifuddin Ibrahim Di tahun ketiga masa pelayanannya Saifudin mendapat penglihatan jika suatu saat ia akan masuk penjara, tetapi ia tidak goyah tidak menanyakan pada Tuhan apa yang terjadi pada hidupnya, ia yakin pada rencana Tuhan. Saifudin dan istrinya mulai menulis buku dan masuk ke gereja-gereja menjelaskan teori-teori islame serta memberikan kesaksian hidup. Ia bahkan menerima jika ada umat muslim yang ingin mendebatnya asal masih santun dan tidak mengganggunya secara fisik. Pada 6 Desember 2017, penglihatannya menjadi kenyataan. Ia di tangkap oleh pihak berwajib karena videonya yang viral. Di video itu ia sedang menginjili seorang supir taksi yang sedang merokok dan mengajaknya ikut Kristus. Ia divonis 5 tahun penjara karena dianggap menistakan agama, "Undang-Undang penistaan agama ya untuk minoritas, bukan mayoritas. Sedangkan ustad-ustad yang menghina salib, sudah dilaporkan tidak juga ditangkap, sedangkan saya langsung ditangkap oleh polisi tanpa pelapor," ungkap Saifudin "Tapi saya tidak masalah, saya bersyukur boleh menderita karena Injil, karena Kristus ada dalam saya." Banding dan kasasi diajukan oleh Saifudin dan istrinya, dari hukuman 4 tahun penjara diturunkan menjadi 2 tahun. Setelah mengajukan pembebasan bersyarat, ia hanya menjalankan 1 tahun 4 bulan penjara. Sebelum dijatuhkan vonis oleh hakim, Saifudin diberikan kesempatan untuk membacakan pembelaannya, Saifudin mengatakan jika ia ingin adanya kebebasan beragama di Indonesia di jalankan dengan seimbang dan meniadakannya undang-undang penistaan agama karena itu tidak adil. Baca juga Kesaksian Mantan Muslim Daud Ali yang Dipenjara Karena Iman 'Saya Siap Dipakai Tuhan' "Selama tidak melakukan tindakan kriminalitas yang merugikan, ya seharusnya silahkan mereka bebas beragama. Tidak perlu buat Undang-Undang penistaan agama, sementara ada kitab suci yang memberi kebebasan membunuh manusia lain karena berbeda agama. Dari situ sudah bertentangan bukan?" Saifudin mempertanyakan. "Tapi sedangkan kami diperintahakan Yesus untuk 'mengasihi musuhmu dan berdoa untuk orang-orang yang menganiaya kamu'." Di penjara Saifudin tidak berhenti menginjil, di awal masa penahanannya ia berhasil membuat 18 orang tahanan muslim menjadi pengikut Yesus dan dibaptis di penjara. Karena perbuatannya yang dianggap tetap melakukan penistaan di penjara, iapun dipindahkan ke penjara kelas 2 Tangerang. Di penjara kelas dua itu, Saifudin juga berhasil membuat 60 orang narapidana menjadi pengikut Yesus. Karena masih di anggap mengancam, Saifudin pun diancam akan dipindahkan ke Nusakambangan. Akhirnya ia dipindahkan lagi ke penjara kelas 1 Tanggerang. Jika sebelumnya Saifudin hanya memberitakan injil, di penjara kelas satu ini ia mulai melatih para tahanan yang beragama Kristen dan Muslim untuk menjadi pelayan Yesus, "Saya bilang siapapun yang bertobat menerima Yesus di sini, kalian dipenjarakan bersama Yesus. Jual narkoba berani, ada yang membunuh, mencuri berani, masa nyebarin injil saja tidak berani?" Disana Saifudin melatih 120 tahanan muslim menjadi penyebar injil. Setelah keluar dari penjara, ia kembali mendapat panggilan dari Kemenkuham Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, "Saya ditanya 'nyesal tidak, dan akan ulangi tidak?' Saya jawab kalau saya akan tetap lakukan, itu emang tugas penginjil. Saya dipenjarakan tidak ada urusannya sama hukum, itu hanya akal-akalan. Seperti Ahok, hanya menggunakan 1 ayat dikenakan 2 tahun penjara. Jelas-jelas ustad dan habib menistakan Tuhan Yesus, yang bilang Tuhan lahir siapa bidannya? Ini juga sebenarnya jelas-jelas menistakan. Tapi nggak di tangkap. Kenapa saya berani bilang begitu? Agar hukum tidak berat sebelah" ungkapnya. Baca juga Kesaksian Natasha Manuella, Miss Indonesia 2016 "Karena Rencana Tuhan Dalam Hidup Saya" Sampai saat ini Saifudin sudah tidak bisa menghitung berapa banyak orang yang telah dijamah Tuhan melalui kesaksiannya. Bagi Saifudin, 'Hidup ini adalah kesempatan untuk bersaksi.' Ia bersama istri mendirikan Yayasan Ladang Penuaian Indonesia untuk terus memberitakan injil. Saifudin juga berharap agar orang-orang Kristen dan saksi-saksi Kristus "jangan menipu, jangan berbohong, jangan seperti mereka yang mengaku dapat pendidikan dari sana sini, tapi memfitnah, jika banyak dari mereka yang terima Kristus karena saya bayar ratusan juta. Padahal kita tahu kalau ikut Yesus itu menderita. Terima Yesus itu gratis, melayani itu bayar harga, tapi ikut Yesus berarti bayar semuanya, bayar dengan penderitaan dan air mata dan kerja keras dengan keringat, dan sebagainya." "Namun semua penderitaan ini akan dibayar oleh Tuhan dengan kemuliaan yang Tuhan siapkan sesuai waktu-Nya," kata Saifuddin menutup kesaksiannya. Tonton video kesaksian Saifudin Ibrahim terbaru di bawah ini Sumber Youtube Hidup Untuk Bersaksi

Sebelummeninggal dunia, Sapri menitipkan pesan kepada presenter Ruben Onsu. Hal itu berkaitan dengan istrinya yang tidak lama lagi akan melahirkan. baca juga: Anak Kedua Sapri Lahir, Sang Adik yang Mengadzankan ; Istri Almarhum Sapri Lahirkan Anak Laki-laki ; Wakili Sapri, Vicky Prasetyo Sampaikan Minta Maaf Jika Almarhum Ada Salah JAKARTA – Saifuddin Ibrahim adalah seorang pendeta yang lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat pada 26 Oktober 1965. Ia memiliki nama lain Abraham Ben Moses. Setelah lulus dari SMA di Bima, Saifuddin Ibrahim melanjutkan kuliah di Fakultas Ushuluddin Universitas Muhammadiyah Surakarta UMS. Ia mengambil jurusan Perbandingan Agama. Selepas dari UMS, Saifuddin Ibrahim mengajar di Pesantren Darul Arqom Sawangan Depok, Jawa Barat. Lalu pada 1999 Saifuddin Ibrahim mengajar di NII Al Zaytun Panji Gumilang di Indramayu. Lalu mengajar di Ponpes Al-Zaytun yang bertempat di Haurgeulis Indramayu di bawah asuhan Syaikh AS Panji Gumilang 1999. Tahun 2006, Saifuddin Ibrahim kemudian memeluk agama Kristen. Setelahnya, ia bertekad menjadi penginjil dan hamba Tuhan di Adonai Yeshua Hamashiach. Dalam video di kanal YouTube Kesaksian Segala Bangsa, dengan judul “Mengapa Saya Tinggalkan Agamaku”, Saifuddin Ibrahim bercerita bahwa keputusannya masuk Kristen adalah kemurahan Tuhan. Credit Image YTSaifuddin Ibrahim Walau Saifuddin Ibrahim harus menanggung sejumlah konsekuensi, di antaranya bercerai dengan istri dan kehilangan beberapa aset. Saifuddin Ibrahim juga menegaskan alasannya memilih Kristen adalah karena dalam agama Kristen tidak diajarkan membunuh siapa pun, sedangkan menurutnya, dalam Alquran diajarkan membunuh musuh-musuh di luar Islam. Hanya Saifuddin Ibrahim sendiri dalam keluarganya yang berpindah agama. Istri dan anaknya tetap teguh berpegang dalam ajaran Islam, dan tak berapa lama, meninggal sebagai pemeluk Islam yang taat. Permintaannya yang viral meminta Menag menghapus 300 Ayat dalam Alquran berbuntut panjang, meski begitu, Saifuddin Ibrahim mengaku dalam video youtubenya melakukan “ini” demi membela orang-orang minoritas. Pendeta Saifuddin Ibrahim mengatakan alasan permintaan itu karena terdapat 300 ayat di Al-Qur’an yang ia sebut itu dapat memicu sikap intoleran, sikap radikal, hingga membenci orang lain yang berbeda agama. Aksinya itu direspon dengan tegas oleh Menko Polhukam Mahfud Md, Mahfud Md menjelaskan bahwa aksi yang telah dilakukan oleh Pendeta Saifuddin Ibrahim telah membuat gaduh antarumat. Mahfud lantas menyinggung Undang-Undang UU Nomor 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama telah diperbarui menjadi UU No 5 Tahun 1969. Mahfud Md mengatakan UU tersebut bisa dijadikan sebagai dasar untuk memproses Saifuddin lantaran dalam ajaran pokok Islam, ayat Alquran sebanyak tidak boleh ada yang dikurangi. ProfilPendeta Saifudin Ibrahim. Saifudin Ibrahim, juga - Nama Pendeta Saifuddin Ibrahim menjadi perbincangan warganet kembali. Kali ini Pendeta Saifuddin Ibrahim membahas ciri-ciri fisik 72 bidadari di surga. Sebelumnya, Pendeta Saifuddin juga menjadi perbincangkan usai meminta Menteri Agama Menag Yaqut Cholil Qoumas untuk menghapus 300 ayat Al-Quran. Apa saja kontroversi pendeta Saifudin Ibrahim? Ternyata Pendeta Saifuddin dikenal dengan beberapa kontroversi. Bahkan dirinya pernah membuat heboh masyarakat dan dipenjara karena kasus penistaan agama. Simak berikut sederet kontroversi pendeta Saifuddin Ibrahim. Kontroversi Pendeta Saifuddin Ibrahim Ada sederet kontroversi pendeta Saifuddin Ibrahim, telah merangkum beberapa kontroversi yang membuat publik gempar. Baca Juga Ajaran-Ajaran Nyeleneh Ponpes Al Zaytun Ragukan Al Quran, Tak Percaya Allah Bisa Bahasa Arab 1. Menghina Nabi Muhammad Pada 12 November 2017, Pendeta Saifuddin pernah membuat sebuah unggahan di akun Facebook yang menyatakan Allah SWT adalah delusi. Ternyata tidak hanya itu, Saifuddin mengatakan bahwa Allah SWT merupakan teman sebaya Nabi Muhammad SAW. Dengan pernyataannya ini, Saifuddin kemudian ditangkap atas tuduhan penistaan agama dan menjalani hukuman empat tahun penjara dan denda Rp 50 juta. 2. Minta 300 Ayat Al-Quran Dihapus Kontroversi terbaru, Pendeta Saifuddin membuat ramai warganet usai meminta Menteri Agama Menag Yaqut untuk menghapus 300 ayat di Al-Quran. Menurutnya kitab suci umat Islam itulah yang memicu intoleran dan radikalisme yang menyebabkan perpecahan umat beragama. Baca Juga Nadiem Makarim Dihujat Gegara Kasih Beasiswa Putri Ariani Urus Dulu Gaji Guru! “Karena ayat yang 300 itu boleh menghabisi orang Kristen, boleh menghabisi orang kafir, boleh mematikan orang non muslim,” ucapnya.
Jakarta IDN Times - Bareskrim Polri akan menerbitkan red notice terhadap Saifuddin Ibrahim yang diduga berada di Amerika Serikat (AS). Red notice ini nantinya akan diajukan menyusul penetapan tersangka terhadap Saifuddin. Direktorat Tindak Pidana Siber (Dit Tipidsiber) Bareskrim Polri sebelumnya telah melakukan gelar perkara dan menetapkan Saifuddin sebagai tersangka pada Senin (28/3/2022).
JUDUL DEBAT SPEKTAKULER USTADZ MANTAN PENDETA VS PENDETA MANTAN USTADZ KODE PRODUK C20 HARGA Klik Pricelist Lengkap DESKRIPSI TENTANG CD SERU!! Jikalau anda mencari Debat Islam Kristen paling spektakuler, maka inilah jawabannya. Acara DEBAT PANAS DAN SERU ini diselenggarakan oleh Lembaga Al Isya Nurulbaqi di Gedung Sarinah Jl. Thamrin Jakarta Pusat. Tiga debaters dari kubu Islam berhadapan sengit melawan tiga debaters dari kubu Kristen. Tema dalam acara debat Islam Vs Kristen ini adalah “Yesus dalam Al Quran. Muhammad SAW dalam Bibel”. Berikut ini adalah nama-nama pembicara yang menjadi debaters dalam acara ini. Pembicara Islam 1. Insan LS Mokoginta Mantan Katolik 2. Agustinus Kainama Mantan Pendeta 3. M. Arifin Purba Trainer Islam Pembicara Kristen 1. Ev. Luga Tambunan Presiden King of King Ministry 2. Pdt. Saefuddin Ibrahim Mantan Islam 3. Pdt. Yoehanan Yerushalayim Acara debat ini menjadi menarik dengan kehadiran Pdt. Saifuddin Ibrahim Versi lain Saefuddin Ibrahim, Syaifuddin Ibrahim, dsb. Siapakah ia? Ia adalah seorang yang kabarnya dahulu beragama Islam dan mengajar di Pondok Pesantren Az Zaitun, lantas kemudian memutuskan untuk menjadi murtad dan beragama Kristen. Belum diketahui dari motif sebenarnya mengapa ia menjadi murtad dan menjadi Kristen. Kini, Saifuddin Ibrahim berdakwah menjadi missionaris Kristen, sedangkan istrinya telah meninggal dunia sekarang telah menikah lagi dengan istri yang baru dan beragama Kristen. Adapun ketiga anaknya hingga sekarang masih memeluk Islam dan menjadi pendakwah Islam yang taat. Ketiga anaknya tersebut selalu berusaha mengajak ayaknya agar kembali berada dalam pelukan Islam. Sedangkan Pdt. Siafuddin Ibrahim sendiri selalu berusaha agar ketiga anaknya tersebut masuk menjadi Kristen. Pada sejak tahun 2016 yang lalu, Pdt. Saifuddin Ibrahim selalu lari dan tidak pernah berani lagi untuk diajak diskusi, berdialog, ataupun berdebat dengan para tokoh-tokoh Islam. Jikalau mendapati ajakan debat dan berdialog, selalu ada saja alasan untuk menganulirnya. Nah, di acara debat di CD ini merupakan kehadiran Pdt. Saifuddin Ibrahim yang spesial, di mana kala itu ia masih bersedia untuk berdialog dengan para tokoh Islam. Di Debat Islam Kristen inilah anda akan dapat menontonnya secara gamblang dan subyektif, pada taraf level berapakah standar keilmuan Pdt. Saifuddin Ibrahim. Dan apakah kapasitasnya memenuhi dan pantaskah apabila sebelumnya ia konon kabarnya pernah menyandang gelar Ustadz? Pada acara Debat Kristen Vs Islam ini juga hadir tokoh spesial, yakni Agustinus Kainama Mantan Pendeta. Siapakah ia? Memiliki nama lengkap Agustinus Christovel Kainama adalah seorang mantan pendeta berkapasitas yang akhirnya memutuskan diri untuk masuk Islam. Cerita tentangnya sangatlah menarik. Agustinus Christovel Kainama adalah pendeta yang berpendidikan tinggi, ia berhasil mendapatkan gelar masternya Master of Theology di Leiden Universiteit – Belanda, pada jurusan Liturgi Teologi. Lalu menempuh pendidikan S3 di Tanakh Biblical Studies, Holy Scriptal Biblical Studies, Haiva, Israel. Semua biaya kuliahnya dari S1 di STT Sekolah Tinggi Teologi Jakarta hingga kuliah S3 di luar negeri adalah dibiayai oleh Gereja Zebaot Bogor gereja di mana ia bertugas. Betapa besar karunia dan hidayah Allah. Sepulang dari kuliah di Haiva Israel, Pendeta Agustinus Christovel Kainama turun dari pesawat, tanpa menunda lagi, langsung beranjak menuju Masjid Agung Sunda Kelapa dan mengucapkan dua kalimat syahadat di sana. Baginya saat itu, semakin ia mempelajari Kristen secara detail, maka ia semakin dihadapkan pada kebingungan terhadap ajaran dan dogma ajaran Kristen. Hingga tulisan ini diunggah, sudah lebih dari 800 orang Kristen telah di-Islamkan oleh Sang Kainama. Berikutnya, menjadi berita menarik lagi adalah dengan kehadiran Pdt. Yochanan Johnny Memah, di acara debat Islam Kristen spektakuler ini. Mengapa? Karena beberapa waktu setelah hadir di acara debat ini, masya Allah, Pdt. Yochanan akhirnya masuk dalam pelukan Islam dan mengucapkan dua kalimat syahadat. Jangan lupa, kunjungi juga berita penting ini DAFTAR PENDETA / PASTUR / BIARAWATI / AKTIVIS GEREJA / MISSIONARIS KRISTEN YG MASUK ISLAM. Mari kita tonton acara debat Islam Kristen yang seru, dahsyat, dan mendebarkan ini. Sediakan makanan ringan, kerupuk pedas, dan minuman yang hangat di depan layar TV anda. —– CARA PEMESANAN CD Melalui SMS/WhatsApp ke nomor admin kami 08233 121 6100 WA, atau 08233 144 9015 Dengan Format NAMA ALAMAT LENGKAP ORDER CD KRISTOLOGI RINCIAN ORDER Contoh Format Pemesanan MUHAMMAD DARWIS Jl. Panglima Sudirman 72 Surabaya ORDER CD KRISTOLOGI. – Mengapa Saya Tinggalkan Gereja? Kode Produk B02. Pesan 2 CD. – Mengapa Kristen Tidak Bersunat? Kode Produk B03. Pesan 3 CD. Konsultasikan Kepada Kami Perihaldebat mantan pendeta dan mantan ustadzistri saifudin ibrahimdebat muallaf vs pendeta terbaruistri saifuddin ibrahim meninggalistri dan anak saifudin ibrahimDebat pendeta vs ustaddebat ustaddebat ustadz vs pendetapendeta masuk islam setelah kalah debatustad vs pendetainsan mokoginta vs luga tambunanustadz vs pendetadebat insan mokoginta vs pendetadebat ustad dan pendetadebat pendetadebat insan mokoginta vs luga tambunandebat seru ustadz vs pendetadebat panas islam vs kristensaifudin ibrahim dan keluargaArtikel debat islam vs kristen oleh ustad kainamadebat mantan ustad vs mantan pendetadebat pendeta vs ustatpendeta saifudin ibrahim Lewatvideonya yang Pendeta Saifuddin Ibrahim unggah pada hari Rabu, 27 April 2022, Dirinya mengaku dilatih menembak oleh Federal Bureau of Investigation (FBI) dan menyebut bahwa "skill kadrun cuma bikin hoax". Pada video tersebut, terlihat Saifuddin Ibrahim berlatih menembak bersama orang-orang lain. Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses. Foto Facebook/Saifuddin IbrahimNama Pendeta Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses menjadi sorotan. Dia menjadi perbincangan akibat video unggahannya yang meminta agar kurikulum sekolah Islam mulai dari tingkat madrasah tsanawiyah, aliyah, hingga perguruan tinggi dirombak karena dinilai tidak benar. Begitu juga dengan kurikulum di pesantren karena menurutnya menghadirkan kaum radikal. Ia lalu menyampaikan agar Menteri Agama Gus Yaqut menghapus 300 ayat Al-Quran yang dinilainya memicu hidup siapa sebenarnya Pendeta Saifuddin ini?Dari penelusuran kumparan, pria kelahiran Bima, NTB, 29 Oktober 1965 ini memiliki nama asli Saifuddin Ibrahim. Ia lahir di keluarga Muslim karena ayahnya adalah seorang guru agama Islam. Sementara sang paman merupakan tokoh penting di organisasi Islam di tamat SMA, Saifuddin melanjutkan pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Fakultas Ushuluddin, jurusan perbandingan kuliah, Saifuddin menjadi pengajar di Pesantren Darul Arqom, Depok, Jawa Barat. Ia juga sempat mengajar di Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, milik Syeikh AS Panji AgamaNamun pada tahun 2006, pria 4 anak ini pindah ke agama Kristen dan mengganti namanya menjadi Abraham Ben Moses. Dalam video yang diunggah akun YouTube Kesaksian Segala Bangsa dengan judul 'Mengapa Saya Tinggalkan Agamaku', Saifuddin menceritakan alasannya pindah saat mengajar di Pesantren Al-Zaytun. Saat itu dia mengaku mendapatkan pemahaman radikal. Ia bahkan memberi nama Saddam Husein kepada salah satu anaknya akibat paham radikal tersebut."Nama pesantrennya Az-Zaytun di Indramayu, pernah dengar? Nah di pesantren ini saya kepala Humas, guru Al-Quran, banyak tugas saya di situ," kata Saifuddin dalam video mengeklaim, pesantren itulah yang membuatnya memiliki pemahaman radikal. Namun suatu hari di tahun 2006, ia memutuskan untuk berubah."Tanggal 4 Maret 2006 saya jadi Kristen, terima Yesus sepenuhnya," ke agama Kristen bukan tanpa konsekuensi. ia akhirnya bercerai dari istri pertamanya yang merupakan putri seorang tokoh penting di Jepara. Ia juga kehilangan karier dan sejumlah aset akibat keputusannya Karena Ujaran KebencianPada Desember 2017, Saifuddin pernah ditangkap karena kasus ujaran kebencian karena menghina Nabi Muhammad SAW. Ia dianggap menistakan agama Islam dengan mengatakan Nabi Muhammad melanggar hak Al-Quran dan ia mengeklaim sebagai kiai yang hafal kasus tersebut, tahun 2018 ia divonis 4 tahun penjara oleh hakim Pengadilan Negeri Tangerang. Saat itu pengadilan memutus Pendeta Saifuddin bersalah karena menyebarkan informasi yang mengandung ujaran kebencian terhadap agama tertentu. Polisi Selidiki Video Pendeta SaifuddinKadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap Saifuddin."Polri khususnya Dittipidsiber Bareskrim akan mendalam isi konten video tersebut," kata Dedi kepada wartawan, Kamis 17/3.Saat ini kasus tersebut sedang ditangani Dittipidsiber Bareskrim Polri. HanyaSaifuddin Ibrahim sendiri dalam keluarganya yang berpindah agama. Istri dan anaknya tetap teguh berpegang dalam ajaran Islam, dan tak berapa lama, meninggal sebagai pemeluk Islam yang taat. Permintaannya yang viral meminta Menag menghapus 300 Ayat dalam Alquran berbuntut panjang, meski begitu, Saifuddin Ibrahim mengaku dalam video Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat memberi penjelasan soal kasus Nurhayati di Mabes Polri, Jaksel. Foto PolriBareskrim Polri akan melacak keberadaan pendeta Saifuddin Ibrahim terkait ucapannya yang meminta 300 ayat Al-Quran dihapus. Terbaru, Saifuddin diduga berada di Amerika Serikat. Terkait hal itu, kini Polri akan berkoordinasi dengan atase di Biro Investigasi Federal atau FBI The Federal Bureau of Investigation untuk menemukan Saifuddin.“Melakukan koordinasi dengan Legal Attache FBI,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Jumat 18/3.Hal itu dilakukan atas laporan polisi Nomor LP/B/0133/III/2022/SPKT Bareskrim Polri tanggal 18 Maret 2022 dengan pelapor bernama Rieke Vera menjelaskan, saat ini Polri juga akan berkoordinasi di dalam negeri melalui Kementerian Luar Negeri dan Direktorat Jenderal Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Kemenkumham untuk terkait dugaan Saifuddin Ibrahim kabur ke Amerika Serikat."Melakukan koordinasi dengan Ditjen Imigrasi Kemenkumham dan Kemenlu terkait dugaan keberadaan saudara SI di Amerika Serikat," Ibrahim alias Abraham Ben Moses. Foto Facebook/Saifuddin IbrahimAtas laporan tersebut, Saifuddin dipersangkakan dengan melanggar Pasal 45A ayat 2 Jo Pasal 28 Ayat 2 UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No. 11 Tahun 2008 Tentang ITE dan/atau Pasal 156 KUHP dan/atau Pasal 156a KUHP dan/atau Pasal 14 ayat 1, ayat 2 dan/ atau Pasal 15 UU No. 1 tahun 1946 tentang Peraturan hukum Saifuddin Ibrahim atau yang dikenal dengan Abraham Ben Moses atau Abraham Moses membuat kegaduhan dengan meminta 300 ayat Al-Quran Saifuddin direkam dalam sebuah video yang tersebar di media menyinggung ayat Al-Quran, dalam video itu Saifuddin meminta agar kurikulum sekolah Islam mulai dari tingkat madrasah tsanawiyah, aliyah hingga perguruan tinggi dirombak karena dinilai tidak benar. Begitu juga dengan kurikulum di pesantren karena menurutnya menghadirkan kaum lalu menyampaikan agar Menteri Agama Gus Yaqut menghapus 300 ayat Al-Quran yang dinilainya memicu hidup intoleran."Bahkan kalau perlu, Pak, 300 ayat yang jadi pemicu hidup intoleran, pemicu hidup radikal karena beda agama, itu di skip atau direvisi atau dihapuskan dari Al-Quran Indonesia. Ini sangat berbahaya sekali," kata Saifuddin dalam video yang diunggah ulang akun YouTube NU Garis Lurus, dikutip Rabu 16/3/2022.“Agar ayat-ayat yang keras itu tidak diajarkan di pesantren atau madrasah-madrasah di seluruh Indonesia," tambah Saifuddin yang pernah mengajar di Ponpes Al-Zaytun eks kontrakan Saifuddin Ibrahim di Gang Jamblang, RT 01/04 Kelurahan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang. Foto Dok. IstimewaMenistakan Agama dan Bikin GaduhPernyataan Saifuddin menuai reaksi keras dari Menkopolhukam Mahfud MD. Ia meminta agar kepolisian menyelidiki kasus tersebut."Waduh, itu bikin gaduh itu. Saya [kira] itu bikin banyak orang marah. Oleh sebab itu saya minta kepolisian segera menyelidiki itu dan kalau bisa segera ditutup akunnya karena kabarnya belum ditutup sampai sekarang. Jadi itu meresahkan dan memprovokasi untuk mengadu domba antarumat," kata Mahfud, Rabu 16/3.Pernyataan Mahfud diunggah di akun Kemenko Polhukam dengan judul 'Tanggapan Menko Polhukam Terkait Pendeta Saifuddin Ibrahim'.Mahfud mengatakan yang disampaikan Saifuddin merupakan penistaan agama. Sebab ajaran pokok dalam Islam adalah Al-Quran."Ajaran pokok di dalam Islam itu Al-Quran. Itu ayatnya tidak boleh dikurangi, berapa yang disuruh cabut atau 300 misalnya, itu berarti penistaan terhadap Islam. Apalagi mengatakan, konon dia juga mengatakan bahwa Nabi Muhammad itu bermimpi bertemu Allah dan sebagainya. Itu menyimpang dari ajaran pokok," kata mengingatkan ada hukum yang mengatur hal itu. Pelaku bisa dijerat penjara lebih dari lima tahun."Saya ingatkan UU Nomor 5 Tahun 69 yang diperbarui dari UU PNPS Nomor 1 Tahun 65 yang juga oleh Bung Karno tentang penodaan agama itu mengancam hukuman tidak main-main lebih dari 5 tahun hukumannya," kata itu, Mahfud meminta agar setiap orang tidak membuat pernyataan yang provokatif. Apalagi untuk hal-hal yang Saifuddin Ibrahim TemperamentalSaifuddin Ibrahim atau Abraham Moses pernah terjerat kasus penodaan agama pada 2017. Kala itu ia ditangkap jajaran Direktorat Cyber Crime Bareskrim Polri di Tangerang, Banten, usai menyebarkan kebencian yang menyudutkan agama kasus itu PN Tangerang memvonisnya 4 tahun penjara dan denda Rp 50 diwawancara kumparan tahun 2017, salah seorang rekan Saifuddin, Tony Rosyid, mengatakan Saifuddin merupakan pria asal Bima, NTB. Dia memiliki istri pertama yang sudah meninggal dunia, berasal dari daerah yang sama dengan Tony, yakni Rembang, Jawa memiliki 3 anak dari istri pertama. Si sulung sudah menikah, sedangkan 2 lainnya dibiayai oleh pria pendiri Komunitas Tangan Di Atas TDA, Haji Alay, untuk bersekolah di terkenal terkenal dengan sikap temperamentalnya."Dia memang kurang menjaga tata krama pergaulan, terutama ada dendam dengan Islam sebagai agama masa lalunya sehingga dia ungkapkan dengan ngawur tanpa dia kontrol," kata Tony pada Kamis, 7 Desember Tony, Saifuddin mengaku pernah menjadi guru di yayasan pendidikan Islam Al-Zaytun dan Muhammadiyah Sawangan, Depok. Maka tak heran jika kemampuan bahasa Arabnya cukup bagus. Dia kemudian berpindah agama dari Islam ke Kristen."Saya kenal beliau sekitar 5 tahun yang lalu dan kondisinya sudah temperamen begitu. Dia sering salah mengutip ayat Al-Quran, pernah mengaku sebagai kiai, membicarakan pernikahan poligami Nabi, tapi itu kacau semua," kata Tony, Saifuddin atau Abraham kerap emosional hingga pernah bertengkar fisik dengan peserta diskusi. Bahkan Saifuddin pernah diusir dari diskusi karena tindakannya tersebut."Waktu debat di Cawang, dia pernah saya usir karena debatnya ngaco dan keluar dari tema. Dia memang sangat temperamental, baik saat bertemu langsung maupun tidak langsung," ujar Tony. Namun Alino Octavian diketahui mengembuskan napas terakhirnya, Rabu (21/7/2021), pukul 04.15 WIB di RSUD Ciawi pada usia 40 tahun. Sebelum meninggal dunia, Elsya mengungkapkan, sang suami mengidap penyakit radang paru. Kemudian, Alino Octavian juga disebut sempat positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit. TiAYkBI.
  • a1rpcydccr.pages.dev/47
  • a1rpcydccr.pages.dev/4
  • a1rpcydccr.pages.dev/316
  • a1rpcydccr.pages.dev/49
  • a1rpcydccr.pages.dev/220
  • a1rpcydccr.pages.dev/18
  • a1rpcydccr.pages.dev/288
  • a1rpcydccr.pages.dev/159
  • istri saifuddin ibrahim meninggal